4 Target Sektor Energi Jokowi untuk Dituntaskan di 2019
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
23 October 2018 14:42
Jakarta, CNBC Indonesia- Sudah empat tahun lamanya Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin Indonesia. Apa saja kebijakannya yang ditargetkan untuk selesai hingga 2019 mendatang?
Dalam wawancara khusus bersama CNBC Indonesia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan ada 4 permasalahan yang menjadi perhatian utama Jokowi dan ditargetkan bisa dicapai hingga 2019 mendatang.
[Gambas:Video CNBC]
Target pertama adalah untuk menaikkan peranan energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE). Untuk energi baru, kata dia, pemerintah masih berupaya menjalankan komitmen di Paris untuk bisa mencapai 23% energi baru dalam bauran energi di tahun 2025.
Lalu, yang kedua adalah kebijakan BBM satu harga. "Saat ini sudah ada 73 titik di akhir tahun kita selesaikan jadi 120 titik," kata Jonan di kantornya, Selasa (23/10/2018).
Ketiga yakni efisiensi, terutama di sektor hulu migas yang masih gunakan skema cost recovery akan terus dikendalikan. Terakhir adalah soal divestasi PT Freeport Indonesia. "Ini harus selesai tahun ini," tegasnya.
Soal Freeport, menurut Jonan sebenarnya sudah tidak ada masalah karena seluruh dokumen telah ditandatangani tinggal menunggu pembayarannya saja. Begitu pembayaran selesai, maka semua urusan selesai. RI bisa kuasai Freeport 51% sesuai janji pemerintah.
(gus/gus) Next Article Negosiasi 12 Kali, Jonan Ungkap Senjata RI Akuisisi Freeport
Dalam wawancara khusus bersama CNBC Indonesia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan ada 4 permasalahan yang menjadi perhatian utama Jokowi dan ditargetkan bisa dicapai hingga 2019 mendatang.
[Gambas:Video CNBC]
Target pertama adalah untuk menaikkan peranan energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE). Untuk energi baru, kata dia, pemerintah masih berupaya menjalankan komitmen di Paris untuk bisa mencapai 23% energi baru dalam bauran energi di tahun 2025.
Lalu, yang kedua adalah kebijakan BBM satu harga. "Saat ini sudah ada 73 titik di akhir tahun kita selesaikan jadi 120 titik," kata Jonan di kantornya, Selasa (23/10/2018).
Ketiga yakni efisiensi, terutama di sektor hulu migas yang masih gunakan skema cost recovery akan terus dikendalikan. Terakhir adalah soal divestasi PT Freeport Indonesia. "Ini harus selesai tahun ini," tegasnya.
Soal Freeport, menurut Jonan sebenarnya sudah tidak ada masalah karena seluruh dokumen telah ditandatangani tinggal menunggu pembayarannya saja. Begitu pembayaran selesai, maka semua urusan selesai. RI bisa kuasai Freeport 51% sesuai janji pemerintah.
(gus/gus) Next Article Negosiasi 12 Kali, Jonan Ungkap Senjata RI Akuisisi Freeport
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular