Laku 2 dari Lelang 6 Blok, Pemerintah Kantongi Rp 83 T

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
22 October 2018 17:55
Dari 6 blok yang dilelang, terdapat dua blok yang laku. Dari blok ini, pemerintah kantongo Rp 83 triliun
Foto: Rivi Satrianegara
Jakarta, CNBC Indonesia- Setelah melelang enam blok migas, yang terdiri dari tiga blok eksplorasi dan tiga blok produksi, pemerintah telah mendapatkan total bonus tanda tangan sebesar US$ 5,5 juta atau setara Rp 83,59 triliun, serta Komitmen Pasti sebesar US$ 64 juta yang meliputi kegiatan G&G US$ 1 juta, Survey SeismiK 2D 300 km, Seismik 3D 400 km2 dan Pemboran 4 sumur.



Adapun, enam blok yang dilelang tersebut termasuk dalam lelang Wilayah Kerja (WK) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Konvensional Tahap II Tahun 2018. Jumlah WK Migas yang ditawarkan dalam lelang pada tahap ini adalah sebanyak 6 (enam) WK, yang terdiri dari:

1.Tiga WK Produksi yaitu Makassar Strait, Selat Panjang, dan South Jambi B

2.Tiga WK Eksplorasi yaitu Southeast Mahakam, Banyumas, dan Andika Bumi Kita

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar, menuturkan, setelah melakukan evaluasi terhadap peserta lelang dengan kriteria memiliki kemampuan finansial dan teknik untuk membiayai dan melaksanakan kegiatan operasi perminyakan, memiliki rekam jejak yang baik dalam kegiatan perminyakan, serta memenuhi syarat dan ketentuan pokok lelang wilayah kerja, maka dari keseluruhan blok yang ditawarkan pemerintah, hanya ada dua blok yang kini memiliki pengelola baru, yakni blok South Jambi B (blok produksi) dan blok Banyumas yang merupakan blok eksplorasi. 

Adapun, untuk blok South Jambi B, dikelola oleh Hongkong Jindi Group, dengan komitmen kerja pasti sebesar US$ 60 juta, dan bonus tanda tangan sebesar US$ 5 juta. Sedangkan untuk blok Banyumas, kontraktornya adalah Minarak Berantas Gas, yang merupakan anak usaha dari Lapindo Berantas. 

"Sedangkan untuk blok lainnya, yakni Makasar Strait dan Selat Panjang, diputuskan tidak ada pemenang, karena ada persyaratan yang tidak terpenuhi oleh kontraktor yang memasukkan dokumen ke panitia," ujar Arcandra kepada media saat mengumumkan pemenang lelang tersebut, di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (22/10/2018).

Adapun, untuk blok eksplorasi Andika Bumi Kita dan Southeast Mahakam juga tidak memiliki pemenang, sebab tidak ada yang mengakses dan memasukkan dokumen penawaran. 

"Bagi blok yang tidak laku, maka ada kemungkinan akan kami masukkan dalam lelang tahap selanjutnya. Yang akan diharapkan akan dibuka lelangnya pekan depan. Terdiri dari blok-blok yang sudah atau sedang melakukan joint study, dan akan ditutup sebelum akhir tahun. Jadi penentuan pemenang bisa segera," kata Arcandra.

Sebagai informasi, jadwal lelang dari enam blok tersebut dimulai dari 14 Agustus 2018 sampai dengan 12 Oktober 2018. Hingga batas akhir pemasukan Dokumen Partisipasi/Penawaran tanggal 12 Oktober 2018 secara keseluruhan terdapat 18 Bid Document yang diakses oleh peminat lelang, dengan hasil empat blok diminati oleh lima peserta lelang.

Dengan begitu, sampai hari ini total sudah ada enam blok yang laku dengan skema gross split. Adapun, skema gross split juga dinilai memberi keuntungan lebih besar bagi negara. 

Sebelumnya, Arcandra pernah mengklaim, sejak diperkenalkannya skema gross split tahun lalu, sektor hulu minyak dan gas (migas) Indonesia telah meningkat dengan mantap. Pemerintah Indonesia pun mendapatkan penerimaan yang tinggi sejak skema tersebut diberlakukan.

"Dari kontrak baru dan perpanjangan, Pemerintah Indonesia telah menerima US$ 70 juta bonus tanda tangan, komitmen perusahaan senilai US$ 68 juta (berasal dari PSC baru) dan komitmen kerja perusahaan senilai US$ 1,2 miliar membentuk perpanjangan PSC," ujar Arcandra ketika dijumpai di gelaran Gas Indonesia Summit, Jakarta, Rabu (1/8/2018).

Lebih lanjut, ia menjelaskan, komitmen kerja perusahaan adalah program terobosan yang mendorong investor untuk melakukan eksplorasi di dalam dan di luar blok mereka. Ini akan digunakan untuk mengeksplorasi area baru dan menambahkan data bawah permukaan, guna meningkatkan daya tarik wilayah kerja/blok negara dan menemukan cadangan minyak dan gas baru. 

"US$1,2 miliar belum termasuk blok produksi besar seperti Rokan," pungkasnya.


(gus) Next Article Awali 2019, Kementerian ESDM Siap Lelang 3 Blok Migas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular