
Pakai Gross Split, Pertamina Kelola Blok NSO Sampai 2038
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
18 October 2018 15:49

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah telah memutuskan untuk memberikan perpanjangan kontrak blok North Sumatra Offshore (NSO) di Provinsi Aceh kepada PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha dari PT Pertamina (Persero).
Dengan perpanjangan ini, maka PHE akan mengelola blok NSO untuk 20 tahun ke depan, atau hingga 2038, dengan skema gross split yaitu skema kontrak bagi hasil dengan meniadakan pengembalian biaya operasi (Cost Recovery) yang berlaku efektif sejak 16 Oktober 2018.
"Pengelolaan Blok NSO yang merupakan lapangan tua, tentu pentuh tantangan. Namun berbekal pengalaman yang telah teruji, PHE optimis untuk terus memaksimalkan kinerja blok. Hal ini bisa kita lihat dari angka capaian produksi sejak 2016, nilainya tetap dapat kita jaga," ujar Direktur Eksplorasi PHE Abdul Mutalib Masdar melalui keterangan resminya, Kamis (18/10/2018).
Lebih lanjut, ia mengatakan, Pertamina Hulu Energi NSO (PHE NSO) berkomitmen untuk terus meningkatkan jumlah produksi dengan upaya peningkatan reserve to production (R/P) dengan cara merencanakan pengeboran tiga sumur eksplorasi, masing-masing satu sumur dilakukan akhir 2018 dan dua sumur berikutnya dilaksanakan pada 2019. Adapun cadangan minyak Blok NSO sebesar 272 MTSB dan gas 92 bscf.
"Kedepannya PHE NSO akan terus berupaya meningkatkan produksi dan pengembangan yang ada, sehingga mampu mendukung ketahanan energi nasional," pungkasnya.
Adapun, perusahaan mencatatkan, kinerja produksi gas semester I 2018, mencapai 91 MMSCFD atau 152% dari target RKAP 2018 sebesar 60 MMSCFD. Begitu pula produksi kondensat sebesar 84 barel kondensat per hari (BCPD), atau 127% dari target RKAP 66 BCPD. PHE NSO melampaui target selama 2 tahun berturut turut, demikian juga dengan capaian semester I tahun 2018 ini.
Sebagai informasi, PHE NSO adalah blok migas lepas pantai yang diakuisisi Pertamina dari ExxonMobil pada Oktober 2015 lalu. Terletak di Selat Malaka Provinsi Aceh, dengan luas wilayah kerja 3.633 KM2. Blok NSO mulai berproduksi sejak 1996 dengan puncak produksi 400 juta kaki kubik per hari (mmscfd).
(gus/gus) Next Article Akhirnya, Pertamina Kelola 100% Blok Raja & Pendopo
Dengan perpanjangan ini, maka PHE akan mengelola blok NSO untuk 20 tahun ke depan, atau hingga 2038, dengan skema gross split yaitu skema kontrak bagi hasil dengan meniadakan pengembalian biaya operasi (Cost Recovery) yang berlaku efektif sejak 16 Oktober 2018.
Lebih lanjut, ia mengatakan, Pertamina Hulu Energi NSO (PHE NSO) berkomitmen untuk terus meningkatkan jumlah produksi dengan upaya peningkatan reserve to production (R/P) dengan cara merencanakan pengeboran tiga sumur eksplorasi, masing-masing satu sumur dilakukan akhir 2018 dan dua sumur berikutnya dilaksanakan pada 2019. Adapun cadangan minyak Blok NSO sebesar 272 MTSB dan gas 92 bscf.
"Kedepannya PHE NSO akan terus berupaya meningkatkan produksi dan pengembangan yang ada, sehingga mampu mendukung ketahanan energi nasional," pungkasnya.
Adapun, perusahaan mencatatkan, kinerja produksi gas semester I 2018, mencapai 91 MMSCFD atau 152% dari target RKAP 2018 sebesar 60 MMSCFD. Begitu pula produksi kondensat sebesar 84 barel kondensat per hari (BCPD), atau 127% dari target RKAP 66 BCPD. PHE NSO melampaui target selama 2 tahun berturut turut, demikian juga dengan capaian semester I tahun 2018 ini.
Sebagai informasi, PHE NSO adalah blok migas lepas pantai yang diakuisisi Pertamina dari ExxonMobil pada Oktober 2015 lalu. Terletak di Selat Malaka Provinsi Aceh, dengan luas wilayah kerja 3.633 KM2. Blok NSO mulai berproduksi sejak 1996 dengan puncak produksi 400 juta kaki kubik per hari (mmscfd).
(gus/gus) Next Article Akhirnya, Pertamina Kelola 100% Blok Raja & Pendopo
Most Popular