
Dengar Ada Masalah, Jokowi Minta Laporan Lapangan B20
Arys Aditya, CNBC Indonesia
16 October 2018 17:57

Jakarta, CNBC Indonesia- Terkait minimnya serapan B20 meski sudah sebulan diterapkan, membuat Presiden Joko Widodo buka suara dan memberikan instruksi tegas kepada jajaran menterinya.
Pesan ini disampaikan oleh Jokowi saat menggelar rapat kabinet di Istana Negara, hari ini. Sebelumnya, ia menyinggung soal neraca perdagangan dan meminta agar para menteri bekerja lebih detail untuk peningkatan eskpor migas dan non migas. "Tolong migas dilihat dan non migas juga terus dilihat," kata Jokowi, Selasa (16/10/2018).
Soal program B20, Ia dengan tegas meminta laporan. "Program B20 saya nanti minta laporan, harus dipastikan eksekusinya di lapangan. Saya mendengar ada masalah pasokan dari CPO-nya di lapangan, saya nanti minta laporan mengenai hal ini," tegasnya.
Catatan dari Kementerian ESDM, penyerapan FAME (Fatty Acid Methyl Ester) sejak diberlakukannya program B20 sampai pada 10 Oktober 2018 baru sebesar 437.980 kilo liter (KL).
Jumlah tersebut, masih 15% dari target penyerapan September 2018-Desember 2018 yang sebesar 2,85 juta kilo liter. Sedangkan, sampai akhir tahun, total serapan FAME ditargetkan mencapai 3,9 juta KL.
Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana mengakui, memang serapan tersebut masih belum optimal, tetapi pelaksanaannya sudah semakin membaik.
"Target optimistis tercapai, berdoa saja. Kami akui memang belum optimal, tetapi sampai sekarang getting better," ujar Rida kepada media ketika dijumpai usai melakukan rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (15/10/2018).
Lebih lanjut, Rida mengatakan, kendalanya masih sama, yakni di rantai pasokan, utamanya di pelabuhan. Untuk itu, Kemenko Perekonomian telah menyurati pihak Kementerian Perhubungan untuk meminta bantuan dan dukungan.
(gus) Next Article Pemerintah Mulai Temui Jalan Buntu Atasi Defisit Migas?
Pesan ini disampaikan oleh Jokowi saat menggelar rapat kabinet di Istana Negara, hari ini. Sebelumnya, ia menyinggung soal neraca perdagangan dan meminta agar para menteri bekerja lebih detail untuk peningkatan eskpor migas dan non migas. "Tolong migas dilihat dan non migas juga terus dilihat," kata Jokowi, Selasa (16/10/2018).
Catatan dari Kementerian ESDM, penyerapan FAME (Fatty Acid Methyl Ester) sejak diberlakukannya program B20 sampai pada 10 Oktober 2018 baru sebesar 437.980 kilo liter (KL).
Jumlah tersebut, masih 15% dari target penyerapan September 2018-Desember 2018 yang sebesar 2,85 juta kilo liter. Sedangkan, sampai akhir tahun, total serapan FAME ditargetkan mencapai 3,9 juta KL.
Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana mengakui, memang serapan tersebut masih belum optimal, tetapi pelaksanaannya sudah semakin membaik.
"Target optimistis tercapai, berdoa saja. Kami akui memang belum optimal, tetapi sampai sekarang getting better," ujar Rida kepada media ketika dijumpai usai melakukan rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (15/10/2018).
Lebih lanjut, Rida mengatakan, kendalanya masih sama, yakni di rantai pasokan, utamanya di pelabuhan. Untuk itu, Kemenko Perekonomian telah menyurati pihak Kementerian Perhubungan untuk meminta bantuan dan dukungan.
(gus) Next Article Pemerintah Mulai Temui Jalan Buntu Atasi Defisit Migas?
Most Popular