Sempat Terkendala, Serapan Bahan Baku B20 Baru Capai 15%

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
15 October 2018 19:51
Serapan FAME untuk bahan baku B20 baru capai 15%
Foto: Peluncuran Mandatori B20 di Lapangan Kementerian Keuangan, Jumat (31/8/2018) (CNBC Indonesia/Rivi Satrianegara)
Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah mencatatkan, penyerapan FAME (Fatty Acid Methyl Ester) sejak diberlakukannya program B20 sampai pada 10 Oktober 2018 baru sebesar 437.980 kilo liter (KL).

Jumlah tersebut, masih 15% dari target penyerapan September 2018-Desember 2018 yang sebesar 2,85 juta kilo liter. Sedangkan, sampai akhir tahun, total serapan FAME ditargetkan mencapai 3,9 juta KL.



Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana mengakui, memang serapan tersebut masih belum optimal, tetapi pelaksanaannya sudah semakin membaik.

"Target optimistis tercapai, berdoa saja. Kami akui memang belum optimal, tetapi sampai sekarang getting better," ujar Rida kepada media ketika dijumpai usai melakukan rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (15/10/2018).

Lebih lanjut, Rida mengatakan, kendalanya masih sama, yakni di rantai pasokan, utamanya di pelabuhan. Untuk itu, Kemenko Perekonomian telah menyurati pihak Kementerian Perhubungan untuk meminta bantuan dan dukungan.

Di sisi lain, ternyata penyaluran pasokan FAME ke Pertamina masih belum berjalan sesuai rencana. Rida mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mendapat laporan dari Pertamina, padahal perusahaan migas pelat merah tersebut sempat memberikan usulan untuk menyusutkan titik penyaluran dari 112 TBBM menjadi 14 TBBM, alasannya agar lebih terpusat.

"Itu yang saya mintakan ke Pertamina. Rapat terakhir kan ada sekian puluh yang jadi tujuan, lalu Pertamina ajukan sendiri bagaimana kalau logisitik diminimalisir dengan berkurangnya TBBM, tapi kami minta sampai sekarang belum kami terima laporannya," tambah Rida.

Sementara itu, dengan realisasi serapan FAME periode September-Oktober sebesar 437.980 kilo liter diperkirakan terdapat penghematan devisa senilai Rp3,4 triliun (menggunakan asumsi nilai MOPS solar sebesar US$85/bbi dan kurs Rp14.600/USD). 
(gus) Next Article Wah, RI Bakal Promosi B20 di Konferensi Iklim Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular