Internasional

Tim Kasus Khashoggi Selesai Periksa Konsulat Saudi, Hasilnya?

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
16 October 2018 14:10
Tim Turki dan Arab Saudi yang menginvestigasi kasus hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi meninggalkan Konsulat Saudi di Istanbul pada Selasa pagi.
Foto: Bayangan seorang anggota staf keamanan di pintu masuk konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki 12 Oktober 2018. REUTERS / Murad Sezer
Istanbul, CNBC Indonesia - Tim Turki dan Arab Saudi yang menginvestigasi kasus hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi dua pekan lalu meninggalkan Konsulat Saudi di Istanbul pada Selasa (16/10/2018) pagi. Mereka menggeledah gedung itu selama sembilan jam, kata saksi mata kepada Reuters.

Sementara pencarian dilakukan, CNN dan New York Times melaporkan bahwa Arab Saudi bersiap untuk mengakui kematian Khashoggi dalam sebuah interogasi yang kasar. Sementara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berspekulasi "para pembunuh sadis" bertanggungjawab atas insiden ini.

Untuk diketahui, Khashoggi terakhir kali terlihat memasuki gedung konsulat sebelum menghilang pada tanggal 2 Oktober.

Trump mengirim Menteri Luar Negeri Mike Pompeo untuk menemui Raja Salman terkait kasus yang mencemari hubungan AS dengan Saudi itu. Pompeo pun diarahkan dengan sangat hati-hati oleh Presiden AS.

Tim Kasus Khashoggi Selesai Periksa Konsulat Saudi, Hasilnya?Foto: Saudi Jamal Khashoggi berbicara di sebuah acara yang diselenggarakan oleh Monitor Timur Tengah di London Inggris, 29 September 2018. (Middle East Monitor/Handout via REUTERS/File Photo)

Tim investigasi lokasi kejadian perkara Turki yang berjumlah sekitar 10 orang meninggalkan gedung konsulat pada pukul 05:00 pagi waktu setempat setelah menyelesaikan penggeledahan, kata seorang saksi mata. Seorang jaksa Turki meninggalkan lokasi sekitar satu setengah jam kemudian, disusul oleh satu tim Saudi yang pergi dengan tiga kendaraan, kata saksi lain.

Empat kendaraan forensik tiba di luar gedung konsulat dan mengambil sampil sampel tanah serta pintu logam dari halaman, kata seorang saksi mata. Anjing polisi juga menjadi bagian dari tim pencarian ini.

Seorang narasumber diplomasi Turki sebelumnya mengatakan bahwa sebuah tim gabungan Turki-Saudi akan menggeledah gedung konsulat.

Khashoggi adalah seorang warga negara AS, kolumnis Washington Post dan kritikus terpandang untuk pangeran mahkota Saudi, Mohammed bin Salman. Dia menghilang setelah memasuki Konsulat Saudi di Istanbul untuk mengambil dokumen pernikahan. Para pejabat Turki berkata mereka yakin dia dibunuh di situ dan jenazahnya dilenyapkan.

Mengutip dua narasasumber yang tidak disebutkan namanya, CNN pada hari Senin (15/10/2018) melaporkan bahwa Arab Saudi mempersiapkan laporan yang akan mengakui Khashoggi dibunuh karena interogasi yang dilakukan dengan salah. Pemerintah Saudi tidak bisa dihubungi untuk berkomentar tentang laporan CNN tersebut.

New York Times, mengutip seorang narasumber yang mengetahui rencana-rencana Saudi, mengatakan pangeran mahkota telah menyetujui integorasi ataupun upaya membawa Khashoggi kembali ke Arab Saudi. Pemerintah Saudi, tulis New York Times, akan melindungi pangeran dengan menyalahkan seorang pejabat intelijen atas kecerobohan kerja.

Kasus ini telah memicu protes internasional terhadap Arab Saudi, negara pengekspor minyak nomor satu di dunia. Bahkan semakin banyak media dan bisnis yang batal menghadiri sebuah konferensi investasi yang dijadwalkan bulan ini.

Anggota keluarga Khashoggi menuntut sebuah investigasi dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari Senin.

"Kami sangat berduka dan khawatir dengan simpang-siur kabar terkait nasib ayah kami setelah kehilangan kontak dengannya dua minggu lalu," kata mereka.

"Tanggung jawab moral dan hukum kuat yang ayah kami tanamkan kepada kami mengharuskan kami meminta pembentukan sebuah komisi independen dan netral untuk menyelidiki masalah kematiannya."


(roy) Next Article Arab Saudi Akui Jamal Khashoggi Sudah Tewas?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular