
Media Turki: Khashoggi Disiksa dan Dibunuh di Konsulat Saudi
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
15 October 2018 13:37

Istanbul, CNBC Indonesia - Daily Sabah, salah satu media terkemuka di Turki, melaporkan hasil investigasi terkait kematian wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi. Laporan itu bersumber dari rekaman yang ada di Apple Watch milik Khashoggi.
"Saat-saat ketika Khashoggi diinterogasi, disiksa, dan dibunuh tercatat dalam memori Apple Watch," tulis Daily Sabah seperti dilansir Reuters, Senin (15/10/2018). Laporan itu hadir bersamaan dengan kedatangan delegasi Arab Saudi di Turki untuk penyelidikan bersama terkait kasus Khashoggi.
Menurut Daily Sabah, Apple Watch milik Khashoggi telah disinkronisasi dengan iPhone saat mengunjung konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, 2 Oktober 2018. Unit iPhone itu sendiri dipegang oleh sang tunangan yang menunggu di luar konsulat.
Sebelumnya, dua pejabat senior Turki mengatakan kepada Reuters bahwa Khashoggi mengenakan Apple Watch hitam ketika memasuki konsulat. Apple Watch itu pun terhubung ke iPhone yang dia tinggalkan di luar.
Namun, tidak jelas apakah data dari iPhone Khashoggi dapat dikirimkan atau bagaimana penyelidik bisa mengambil data tanpa menemukan jam itu terlebih dulu.
Pakar teknologi mengatakan sangat tidak mungkin Apple Watch bisa merekam tindakan di dalam kedutaan dan mengunggahnya ke akun iCloud.
Sebagian besar model Apple Watch mengharuskan unit berada dalam jarak 30 kaki hingga 50 kaki (9-15 meter) dari iPhone yang dipasangkan untuk mengunggah data ke Apple iCloud.
Bahkan model Apple Watch yang lebih baru yang dapat berkomunikasi dengan iCloud secara langsung melalui nirkabel memerlukan koneksi ke jaringan WiFi terdekat atau jenis koneksi seluler yang tidak tersedia di Turki. Demikian kata para ahli.
REKAMAN
Daily Sabah, yang mengutip sumber terpercaya di departemen intelijen khusus untuk laporan investigasi, mengatakan Khashoggi telah menyalakan fitur rekaman pada Apple Watch sebelum memasuki konsulat.
Daily Sabah mengatakan agen-agen intelijen Arab Saudi menyadari, setelah Khashoggi meninggal, Apple Watch itu sedang merekam. Mereka pun menggunakan sidik jari untuk membuka kunci, menghapus beberapa file, tetapi tidak semuanya. Rekaman itu kemudian ditemukan di iPhone.
Pada Kamis (11/10/2018), Turki menyatakan Arab Saudi telah setuju membentuk kelompok kerja gabungan, yang diprakarsai Riyadh, untuk menyelidiki kasus itu. Sumber Saudi mengatakan Pangeran Khaled al-Faisal, telah mengunjungi Turki hari itu.
Khashoggi memasuki konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober untuk mengambil dokumen untuk pernikahan yang akan diadakan. Para pejabat Saudi mengatakan dia pergi untuk waktu yang tidak terlalu lama.
Akan tetapi, para pejabat Turki dan sang tunangan yang menunggu di luar, mengatakan dia tidak pernah keluar.
Beberapa sumber Turki mengatakan kepada Reuters bahwa penyelidikan awal polisi menunukkan Khashoggi, seorang kritikus yang lantang mengenai pemerintah Saudi, telah dengan sengaja dibunuh di dalam konsulat. Namun, melansir Reuters, Riyadh telah menepis tuduhan tersebut.
SPA mengatakan padaJumat bahwa Menteri Dalam Negeri Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Saud bin Naif, mengutuk "kebohongan dan tuduhan tak berdasar" terhadap kerajaan, meskipun ia memuji penyelidikan bersama yang dilakukan dengan Turki.
Delegasi Saudi, yang tiba di Turki pada Kamis, bertemu seorang jaksa Turki yang menyelidiki kasus tersebut. Turut hadir pula perwakilan dari Kementerian Kehakiman, Kementerian Dalam Negeri, polisi dan badan intelijen nasional, kata satu sumber.
Pada Selasa, Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan konsulat Saudi di Istanbul akan digeledah sebagai bagian dari penyelidikan.
(miq/miq) Next Article Jaksa Saudi: Pembunuhan Khashoggi Telah Direncanakan!
"Saat-saat ketika Khashoggi diinterogasi, disiksa, dan dibunuh tercatat dalam memori Apple Watch," tulis Daily Sabah seperti dilansir Reuters, Senin (15/10/2018). Laporan itu hadir bersamaan dengan kedatangan delegasi Arab Saudi di Turki untuk penyelidikan bersama terkait kasus Khashoggi.
Menurut Daily Sabah, Apple Watch milik Khashoggi telah disinkronisasi dengan iPhone saat mengunjung konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, 2 Oktober 2018. Unit iPhone itu sendiri dipegang oleh sang tunangan yang menunggu di luar konsulat.
Namun, tidak jelas apakah data dari iPhone Khashoggi dapat dikirimkan atau bagaimana penyelidik bisa mengambil data tanpa menemukan jam itu terlebih dulu.
Pakar teknologi mengatakan sangat tidak mungkin Apple Watch bisa merekam tindakan di dalam kedutaan dan mengunggahnya ke akun iCloud.
Sebagian besar model Apple Watch mengharuskan unit berada dalam jarak 30 kaki hingga 50 kaki (9-15 meter) dari iPhone yang dipasangkan untuk mengunggah data ke Apple iCloud.
Bahkan model Apple Watch yang lebih baru yang dapat berkomunikasi dengan iCloud secara langsung melalui nirkabel memerlukan koneksi ke jaringan WiFi terdekat atau jenis koneksi seluler yang tidak tersedia di Turki. Demikian kata para ahli.
REKAMAN
Daily Sabah, yang mengutip sumber terpercaya di departemen intelijen khusus untuk laporan investigasi, mengatakan Khashoggi telah menyalakan fitur rekaman pada Apple Watch sebelum memasuki konsulat.
Daily Sabah mengatakan agen-agen intelijen Arab Saudi menyadari, setelah Khashoggi meninggal, Apple Watch itu sedang merekam. Mereka pun menggunakan sidik jari untuk membuka kunci, menghapus beberapa file, tetapi tidak semuanya. Rekaman itu kemudian ditemukan di iPhone.
Pada Kamis (11/10/2018), Turki menyatakan Arab Saudi telah setuju membentuk kelompok kerja gabungan, yang diprakarsai Riyadh, untuk menyelidiki kasus itu. Sumber Saudi mengatakan Pangeran Khaled al-Faisal, telah mengunjungi Turki hari itu.
Khashoggi memasuki konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober untuk mengambil dokumen untuk pernikahan yang akan diadakan. Para pejabat Saudi mengatakan dia pergi untuk waktu yang tidak terlalu lama.
Akan tetapi, para pejabat Turki dan sang tunangan yang menunggu di luar, mengatakan dia tidak pernah keluar.
Beberapa sumber Turki mengatakan kepada Reuters bahwa penyelidikan awal polisi menunukkan Khashoggi, seorang kritikus yang lantang mengenai pemerintah Saudi, telah dengan sengaja dibunuh di dalam konsulat. Namun, melansir Reuters, Riyadh telah menepis tuduhan tersebut.
SPA mengatakan padaJumat bahwa Menteri Dalam Negeri Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Saud bin Naif, mengutuk "kebohongan dan tuduhan tak berdasar" terhadap kerajaan, meskipun ia memuji penyelidikan bersama yang dilakukan dengan Turki.
Delegasi Saudi, yang tiba di Turki pada Kamis, bertemu seorang jaksa Turki yang menyelidiki kasus tersebut. Turut hadir pula perwakilan dari Kementerian Kehakiman, Kementerian Dalam Negeri, polisi dan badan intelijen nasional, kata satu sumber.
Pada Selasa, Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan konsulat Saudi di Istanbul akan digeledah sebagai bagian dari penyelidikan.
(miq/miq) Next Article Jaksa Saudi: Pembunuhan Khashoggi Telah Direncanakan!
Most Popular