
Waduh, Kilang Minyak RI Ternyata Sering Mati Mendadak
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
09 October 2018 11:14

Jakarta, CNBC Indonesia- Sudahlah kapasitas kilang RI tak seberapa, eh sering mati mendadak pula atau tiba-tiba tidak bisa beroperasi untuk mengolah minyak. Ini kemudian, membuat Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar geram.
Arcandra kini tengah menyoroti operasional kilang minyak eksisting milik PT Pertamina (Persero) yang kerap mengalami mati produksi yang tak direncanakan (unplanned shutdown).
"Kilang eksisting ya, bukan RDMP. Itu beberapa kali ada yang unplanned shut down kilangnya, ada banyak. Ini mitigasinya bagaimana," kata dia ketika dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (8/10/2018).
Lebih lanjut, ia mengatakan, dirinya bersama Pertamina tengah melakukan pertemuan dan diskusi untuk mencari solusi dari permasalahan kilang eksisting milik perusahaan migas pelat merah tersebut yang mengalami unplanned shutdown.
Kendala tersebut, lanjut Arcandra, perlu dimitigasi karena dapat berpengaruh terhadap kinerja pengolahan kilang. Apalagi, kilang tersebut memegang peranan dalam mengolah Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kendati demikian, Wakil Komisaris Utama Pertamina tersebut tidak merinci lebih jauh soal kilang mana saja yang kerap mengalami mati produksi. Ia hanya menyebut salah satu kilang yang sering mati produksi tersebut ada di Dumai, yang memiliki kapasitas 170 ribu barel per hari.
"Dengan adanya upaya mitigasi itu dapat mencegah permasalahan unplanned shutdown ke depan. Jadi bisa meminimalkan kerugian," ujar Arcandra.
Kilang Dumai sendiri memang termasuk kilang tua di Indonesia, dibangun pada 1972. Saat ini Indonesia sendiri hanya memiliki 6 kilang dengan kapasitas produksi 885 ribu barel per hari. Artinya kilang-kilang ini hanya mampu mengolah separuh dari total konsumsi minyak RI yang bisa mencapai 1,6 juta barel per hari. Jadi, bisa dibayangkan jika ada yang tidak bisa beroperasi dampaknya adalah ke impor BBM yang semakin tinggi.
(gus) Next Article RI Tak Punya Kilang Baru, Faisal: Jangan Salahkan Pertamina
Arcandra kini tengah menyoroti operasional kilang minyak eksisting milik PT Pertamina (Persero) yang kerap mengalami mati produksi yang tak direncanakan (unplanned shutdown).
Lebih lanjut, ia mengatakan, dirinya bersama Pertamina tengah melakukan pertemuan dan diskusi untuk mencari solusi dari permasalahan kilang eksisting milik perusahaan migas pelat merah tersebut yang mengalami unplanned shutdown.
Kendala tersebut, lanjut Arcandra, perlu dimitigasi karena dapat berpengaruh terhadap kinerja pengolahan kilang. Apalagi, kilang tersebut memegang peranan dalam mengolah Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kendati demikian, Wakil Komisaris Utama Pertamina tersebut tidak merinci lebih jauh soal kilang mana saja yang kerap mengalami mati produksi. Ia hanya menyebut salah satu kilang yang sering mati produksi tersebut ada di Dumai, yang memiliki kapasitas 170 ribu barel per hari.
"Dengan adanya upaya mitigasi itu dapat mencegah permasalahan unplanned shutdown ke depan. Jadi bisa meminimalkan kerugian," ujar Arcandra.
Kilang Dumai sendiri memang termasuk kilang tua di Indonesia, dibangun pada 1972. Saat ini Indonesia sendiri hanya memiliki 6 kilang dengan kapasitas produksi 885 ribu barel per hari. Artinya kilang-kilang ini hanya mampu mengolah separuh dari total konsumsi minyak RI yang bisa mencapai 1,6 juta barel per hari. Jadi, bisa dibayangkan jika ada yang tidak bisa beroperasi dampaknya adalah ke impor BBM yang semakin tinggi.
![]() |
(gus) Next Article RI Tak Punya Kilang Baru, Faisal: Jangan Salahkan Pertamina
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular