Internasional

Menlu AS: Korut Izinkan Periksa Gudang Rudal & Nuklir

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
08 October 2018 18:15
Menlu AS: Korut Izinkan Periksa Gudang Rudal & Nuklir
Foto: Infografis, Arie Pratama
Seoul, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo pada hari Senin (8/10/2018) mengatakan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un siap untuk mengizinkan para inspektur internasional masuk ke situs nuklir dan rudal Korea Utara, salah satu poin utama dari janji denuklirisasi.

Pompeo, yang bertemu Kim Jong Un selama perjalanan singkat ke Pyongyang pada hari Minggu, mengatakan para inspektur akan mengunjungi fasilitas uji mesin rudal dan situs uji coba nuklir Punggye-ri segera setelah kedua belah pihak menyetujui logistiknya.

"Ada banyak logistik yang akan diperlukan untuk melaksanakan itu," kata Pompeo dalam jumpa pers di Seoul sebelum berangkat ke Beijing, dilansir dari Reuters.

Diplomat tinggi AS itu juga mengatakan kedua pihak "cukup dekat" untuk menyetujui rincian pertemuan kedua, yang diajukan Kim Jong Un kepada Presiden AS Donald Trump dalam sebuah surat bulan lalu.

Trump dan Kim Jong Un mengadakan pertemuan puncak bersejarah pertama di Singapura pada bulan Juni.

"Yang paling penting, kedua pemimpin percaya ada kemajuan nyata yang dapat dibuat, kemajuan substantif yang dapat dibuat pada pertemuan berikutnya," kata Pompeo.

Stephen Biegun, utusan nuklir AS baru yang mendampingi Pompeo, mengatakan dia pada hari Minggu menawarkan untuk bertemu dengan mitranya, Wakil Menteri Luar Negeri Choe Son Hui, "sesegera mungkin" dan mereka sedang berdiskusi mengenai tanggal dan lokasi pertemuan.

Perjalanan Pompeo ke Pyongyang, yang keempat tahun ini, dilakukan setelah mengalami kebuntuan ketika Korea Utara menolak permintaan Washington untuk menjalankan langkah-langkah yang tidak dapat diubah untuk menyerahkan persenjataan nuklirnya, termasuk inventarisasi lengkap senjata dan fasilitasnya.

Dia mengatakan kepada Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada hari Minggu bahwa perjalanan terakhirnya ke Pyongyang adalah "sebuah kemajuan baru" dalam denuklirisasi tetapi masih ada "banyak tantangan di sepanjang jalannya".

Pada pertemuan antar-Korea bulan lalu, Korea Utara menyatakan kesediaannya untuk menutup kompleks nuklir Yongbyon jika Washington mengambil tindakan yang sesuai, yang menurut Moon Jae-in akan mencakup deklarasi berakhirnya Perang Korea 1950-1953.

Pompeo menolak berkomentar apakah ada kemajuan pada penutupan situs Yongbyon.

Moon Jae-in juga mengatakan Korut akan "secara permanen membongkar" tempat uji coba rudal dan platform peluncurannya di kota barat laut Tongchang-ri di hadapan para ahli dari "negara-negara terkait".

Tetapi Pyongyang gagal mempertahankan janjinya untuk memungkinkan inspeksi internasional terhadap pembongkaran situs Punggye-ri pada bulan Mei, memicu kritik bahwa langkah itu mungkin dapat dibatalkan.

Pada bulan Juli, citra satelit menunjukkan Korea Utara telah mulai membongkar tempat uji mesin di Tongchang-ri, tetapi tanpa mengizinkan akses orang luar untuk memverifikasi. 38 North Stimson Centre pekan lalu mengatakan bahwa tidak ada aktivitas pembongkaran yang terlihat dilakukan sejak 3 Agustus.

Beberapa ahli mengatakan bahwa membuka situs Tongchang-ri atau Punggye-ri untuk pemeriksaan bisa menjadi isyarat niat baik tetapi memiliki sedikit signifikansi dalam mempercepat denuklirisasi.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert mengatakan dalam sebuah pernyataan Kim telah mengundang para inspektur untuk mengunjungi situs uji coba nuklir Punggye-ri untuk memastikan bahwa tempat itu telah dibongkar. Pernyataan itu tidak memberikan rincian lebih lanjut.



Dalam catatan yang lebih optimis, media pemerintah Pyongyang mengatakan pada hari Senin Kim memuji pembicaraannya dengan Pompeo, di mana Kim "menjelaskan secara rinci proposal untuk memecahkan masalah denuklirisasi".

"Kim Jong Un mengungkapkan kepuasan atas pembicaraan yang produktif dan luar biasa dengan Mike Pompeo di mana sikap saling menguntungkan sepenuhnya dipahami dan ada tukar pendapat," kata kantor berita Korea Utara KCNA.

Kim Jong Un mengatakan dialog bilateral akan terus berkembang "berdasarkan kepercayaan mendalam antara kedua pemimpin", dan menyatakan terima kasih kepada Trump karena telah melakukan upaya tulus untuk menerapkan perjanjian yang dibuat pada pertemuan puncak Juni mereka, kata KCNA.

KCNA juga mengatakan kedua pihak sepakat untuk mengadakan negosiasi yang membuahkan hasil untuk pertemuan kedua sedini mungkin.

Tapi KCNA tidak menyebutkan masalah terkait inspeksi.

Mengomentari pertemuan Pompeo dengan Kim, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan Kim diperkirakan akan mengunjungi Rusia segera. Dia mengatakan pemimpin China Xi Jinping juga diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Korea Utara tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut rinciannya.

Surat kabar negara Korea Utara, Rodong Sinmun, menampilkan delapan foto pertemuan di halaman depan, termasuk foto-foto Kim dan Pompeo tersenyum dan berjabat tangan, serta beberapa foto dengan adik Kim, Kim Yo Jong.

Korea Utara mengecam Pompeo dalam perjalanan sebelumnya ke Pyongyang pada bulan Juli karena membuat "tuntutan seperti gangster". Namun, Pompeo tidak bertemu Kim di perjalanan itu.



Next Page
Inspeksi
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular