
Saat Usul Tambang Laut Arcandra Ditentang Menteri Susi
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
05 October 2018 18:09

Jakarta, CNBC Indonesia- Keinginan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar untuk mengenalkan teknologi tambang timah bawah laut sudah tinggi. Ia yakin usulannya ini bisa jadi harapan baru di sektor pertembangan mineral, sampai akhirnya ia bertemu Menteri Susi Pudjiastuti.
Teknologi ini semula ingin dikenalkan saat Wamen Arcandra berkunjung ke Bangka Belitung (Babel), wilayah yang 84% terdiri dari lautan dan kaya akan tambang timah. Nama teknologinya adalah barehole mining (BHM), sistemnya diuji coba PT Timah Tbk (TINS) di Belitong Timur.
Selama ini teknologi diterapkkan di darat. Arcandra mengklaim bahwa teknologi ini ramah lingkungan dan bisa dijajal untuk di bawah laut.
Untuk melihat teknologi ramah lingkungan tersebut, pihaknya bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pun melakukan cek lapangan dan melihat teknlogi dikembangkan PT Timah yang merupakan teknologi ramah lingkungan.
"Kemarin ini sinergi kita dengan KKP, tambang dari 0 - 2 mile itu bisa tidak kita pakai teknologi ramah lingkungan," ujar Arcandra kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (5/10/2018).
Dari hasil kunjungan tersebut, Arcandra bilang bahwa tidak ada masalah, tinggal Kementerian ESDM dan KKP saja mencari sinergi lebih baik agar teknologi menambang timah di bawah laut ini bisa berjalan.
Tetapi benarkah begitu?
Pernyataan berbeda justru dilemparkan oleh Menteri Susi, dalam keterangan tertulis yang dikutip CNBC Indonesia dari siaran pers Pemprov Babel, di acara audiensi bersama yang dihadiri Wagub Babel Abdul Fatah dan para nelayan Babel, Susi malah menekankan pentingnya menjaga laut dan pesan untuk tidak menambang di laut.
Susi ingin Belitong hanya menambang ikan saja, bukan mineral. "Kalau tambang ditambang akan habis, kalau ikan selalu ada," kata Susi dari siaran pers yang dikutip Kamis (4/10/2018).
Ia melanjutkan Belitung sangat aman, sangat kaya. "Saya ingin masyarakat punya kesadaran, jangan sampai kufur sama nikmat. Kufur sama nikmat itu celaka," kata Susi.
Lebih lanjut, Susi secara tegas bahkan bilang bahwa ia tidak akan beri izin penambangan bawah laut di Belitung dan Belitung Timur. "Timah ambil yang di darat saja. Memang ada sistem penambangan baru borehole mining, tapi mencobanya tidak boleh di laut Belitung. Laut Belitung tidak boleh disentuh. Kalau tidak merusak lingkungan boleh, kalau merusak gak usah," tegasnya.
Nah, pesan-pesan Susi yang tersurat dan tersirat ini dibaca oleh Arcandra masih ada peluang untuk uji coba.
"Untuk tambang di laut, nanti masih kami lihat seperti apa. Sekarang kan masih dilakukan PT Timah untuk melihat teknologi yang di darat sudah ada, itu hanya lewat bor minyak dan gas kecil saja, tidak open pit lagi," katanya, di Kementerian ESDM, Jumat (5/10/2018).
Adapun, yang menjadi fokus adalah bagaimana membuat teknologi pengeboran timah yang ramah lingkungan, sehingga tidak merusak ekosistem di laut. Untuk itu, Arcandra pun berencana akan menjadikan teknologi ramah lingkungan itu sebagai syarat.
"Ya dijadikan syarat saja. Nah ibu Susi (Pudjiastuti) nanti mengatur di pesisirnya, kami carikan sinergi KKP dan ESDM seperti apa," pungkas Arcandra.
(gus) Next Article Kenapa Tesla Pilih India? Ini Kata Eks Wamen ESDM Arcandra
Teknologi ini semula ingin dikenalkan saat Wamen Arcandra berkunjung ke Bangka Belitung (Babel), wilayah yang 84% terdiri dari lautan dan kaya akan tambang timah. Nama teknologinya adalah barehole mining (BHM), sistemnya diuji coba PT Timah Tbk (TINS) di Belitong Timur.
Selama ini teknologi diterapkkan di darat. Arcandra mengklaim bahwa teknologi ini ramah lingkungan dan bisa dijajal untuk di bawah laut.
Untuk melihat teknologi ramah lingkungan tersebut, pihaknya bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pun melakukan cek lapangan dan melihat teknlogi dikembangkan PT Timah yang merupakan teknologi ramah lingkungan.
"Kemarin ini sinergi kita dengan KKP, tambang dari 0 - 2 mile itu bisa tidak kita pakai teknologi ramah lingkungan," ujar Arcandra kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (5/10/2018).
Dari hasil kunjungan tersebut, Arcandra bilang bahwa tidak ada masalah, tinggal Kementerian ESDM dan KKP saja mencari sinergi lebih baik agar teknologi menambang timah di bawah laut ini bisa berjalan.
Tetapi benarkah begitu?
Pernyataan berbeda justru dilemparkan oleh Menteri Susi, dalam keterangan tertulis yang dikutip CNBC Indonesia dari siaran pers Pemprov Babel, di acara audiensi bersama yang dihadiri Wagub Babel Abdul Fatah dan para nelayan Babel, Susi malah menekankan pentingnya menjaga laut dan pesan untuk tidak menambang di laut.
Susi ingin Belitong hanya menambang ikan saja, bukan mineral. "Kalau tambang ditambang akan habis, kalau ikan selalu ada," kata Susi dari siaran pers yang dikutip Kamis (4/10/2018).
Ia melanjutkan Belitung sangat aman, sangat kaya. "Saya ingin masyarakat punya kesadaran, jangan sampai kufur sama nikmat. Kufur sama nikmat itu celaka," kata Susi.
Lebih lanjut, Susi secara tegas bahkan bilang bahwa ia tidak akan beri izin penambangan bawah laut di Belitung dan Belitung Timur. "Timah ambil yang di darat saja. Memang ada sistem penambangan baru borehole mining, tapi mencobanya tidak boleh di laut Belitung. Laut Belitung tidak boleh disentuh. Kalau tidak merusak lingkungan boleh, kalau merusak gak usah," tegasnya.
Nah, pesan-pesan Susi yang tersurat dan tersirat ini dibaca oleh Arcandra masih ada peluang untuk uji coba.
"Untuk tambang di laut, nanti masih kami lihat seperti apa. Sekarang kan masih dilakukan PT Timah untuk melihat teknologi yang di darat sudah ada, itu hanya lewat bor minyak dan gas kecil saja, tidak open pit lagi," katanya, di Kementerian ESDM, Jumat (5/10/2018).
Adapun, yang menjadi fokus adalah bagaimana membuat teknologi pengeboran timah yang ramah lingkungan, sehingga tidak merusak ekosistem di laut. Untuk itu, Arcandra pun berencana akan menjadikan teknologi ramah lingkungan itu sebagai syarat.
"Ya dijadikan syarat saja. Nah ibu Susi (Pudjiastuti) nanti mengatur di pesisirnya, kami carikan sinergi KKP dan ESDM seperti apa," pungkas Arcandra.
(gus) Next Article Kenapa Tesla Pilih India? Ini Kata Eks Wamen ESDM Arcandra
Most Popular