Buwas Gandeng Santri NU Demi Ketahanan Pangan RI

Samuel Pablo & Ranny Virginia Utami, CNBC Indonesia
03 October 2018 17:16
Bulog dan PBNU meluncurkan Rumah Pangan Santri.
Foto: Peluncuran Rumah Pangan Santri oleh Ketua PBNU Said Aqil Siroj dan Dirut Bulog Budi Waseso di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (3/10).
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, menggandeng Nahdlatul Ulama (NU) meluncurkan Rumah Pangan Santri guna mewujudkan ketahanan pangan Indonesia.

"Saya selaku Dirut Bulog ingin membangun jejaring agar distribusi merata. Bagaimana ketersediaan pangan dengan kualitas baik dan harga murah," kata Buwas dalam acara launching aplikasi Rumah Pangan Santri di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (3/10).

Dia menilai jaringan NU yang luas hingga ke desa-desa di seluruh tanah air dapat dimanfaatkan untuk mendistribusikan pangan hingga ke akar rumput agar target ketahanan pangan Indonesia dapat tercapai.

"Kami akan upayakan bantuan bagi pesantren-pesantren di bawah PBNU, 10 ton beras, minyak goreng, gula, tepung terigu untuk dimanfaatkan. Kalau nanti terbangun jejaring ini, saya berkomitmen kita bisa menguasai pangan yang berkualitas dengan harga yang stabil," kata Buwas.

Buwas mengatakan, melalui peluncuran Rumah Pangan Santri Bulog ingin memulai pembentukan jejaring rumah pangan seluas-luasnya supaya distribusi pangan milik Bulog bisa sampai ke seluruh pelosok Indonesia.

"Jejaring sangat penting untuk mendistribusikan bantuan pangan, seperti kita lihat hari ini di Sulawesi Tengah [...] Saya ingin memanfaatkan jaringan pesantren NU yang luas di kalangan akar rumput di seluruh Indonesia untuk memperluas ketahanan pangan," kata dia.

Melalui Rumah Pangan Santri, akan dibentuk semacam koperasi sembako di setiap pesantren yang akan menyalurkan beras, minyak goreng, gula, tepung terigu, dan daging milik Bulog agar terjangkau bagi santri-santri dan masyarakat sekitar pesantren.

Nantinya, santri dan masyarakat dapat membeli kebutuhannya sehari-hari dengan aplikasi yang akan tersedia di Android dan iOS, mirip dengan program Rumah Pangan Kita (RPK) yang sudah diluncurkan sebelumnya. Masyarakat bahkan dapat menyalurkan infaq dan sodaqoh melalui aplikasi ini.

Bulog pun menggandeng bank-bank BUMN seperti Bank Mandiri Syariah, BNI Syariah dan BRI Syariah untuk menyediakan akses perbankan berupa virtual account bagi santri-santri yang akan menjalankan Rumah Pangan ini. Sementara untuk penyaluran sembako, Bulog dan PBNU bekerja sama dengan perusahaan logistik seperti JNE dan JPL.

"Itu dikelola oleh santri dan untuk santri. Jadi lebih mudah, uangnya untuk santri sendiri. Bank BUMN seperti Mandiri Syariah dan BNI Syariah akan memberikan pembiayaan. Kita rangkul untuk semua. Nanti pengelolaannya secara bersama antara pimpinan pesantren di wilayah, bank partner dan Bulog," jelasnya.

Kesempatan ini disambut baik oleh NU. Menurut Ketua PBNU KH Said Aqil Siroj, baru kali ini pemerintah benar hadir dan ikut memperhatikan kesejahteraan para santri di pesantren.

"Kali ini pak Buwas melakukan kejutan yang positif, langkah cepat yang positif bergandengan tangan dengan NU membangun rumah pangan santri lewat aplikasi jadi santri mendapat perhatian," kata Said.


(ray/ray) Next Article Ssst! Ada Preman di Balik Kemarahan Buwas Soal Beras Miskin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular