
Banyak Hoax Gempa, Wiranto Tunjuk Sutopo BNPB Beri Penjelasan
Arys Aditya, CNBC Indonesia
02 October 2018 15:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebagaimana biasa, bencana kerap diikuti oleh informasi palsu (hoax) yang beredar di saluran telekomunikasi dan media sosial. Tidak terkecuali selepas bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Salah satu hoax yang beredar belakangan adalah gempa susulan diikuti tsunami di provinsi itu dengan kekuatan 8,1 SR. Pesan itu diklaim bahkan bersumber dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Namun, Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho memastikan informasi itu tidak benar. TIdak ada satupun negara di dunia yang mampu memprediksi gempa secara pasti.
Ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/10/2018), Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Jenderal (Purn) Wiranto menyayangkan keberadaan hoaks.
"Jangan sampai muncul hoax, berita tidak benar. Sebab itu meresahkan masyarakat," katanya.
Oleh karena itu, Wiranto pun menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan Kapolri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian menangkap pelaku pembuat dan penyebar hoax.
Lebih lanjut, dia menyebut berita resmi seputar bencana gempa akan dikeluarkan lewat BNPB.
"Kita tunjuk humas BNPB (Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho) untuk jelaskan penjelasan akurat ke masyarakat. Sedangkan yang lain disesuaikan dengan pokok informasi yang disusun oleh badan resmi yang kita tunjuk," ujar Wiranto.
(miq/miq) Next Article Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Bengkulu, Tak Berpotensi Tsunami
Salah satu hoax yang beredar belakangan adalah gempa susulan diikuti tsunami di provinsi itu dengan kekuatan 8,1 SR. Pesan itu diklaim bahkan bersumber dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Namun, Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho memastikan informasi itu tidak benar. TIdak ada satupun negara di dunia yang mampu memprediksi gempa secara pasti.
"Jangan sampai muncul hoax, berita tidak benar. Sebab itu meresahkan masyarakat," katanya.
Oleh karena itu, Wiranto pun menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan Kapolri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian menangkap pelaku pembuat dan penyebar hoax.
Lebih lanjut, dia menyebut berita resmi seputar bencana gempa akan dikeluarkan lewat BNPB.
"Kita tunjuk humas BNPB (Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho) untuk jelaskan penjelasan akurat ke masyarakat. Sedangkan yang lain disesuaikan dengan pokok informasi yang disusun oleh badan resmi yang kita tunjuk," ujar Wiranto.
(miq/miq) Next Article Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Bengkulu, Tak Berpotensi Tsunami
Most Popular