Kantor PM Singapura: Makin Banyak Warga Pilih Melajang

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
01 October 2018 18:59
Peningkatan itu terjadi di sebagian besar kelompok umur.
Foto: Ilustrasi Bendera Singapura
Jakarta, CNBC Indonesia - Kantor Perdana Menteri Singapura merilis laporan bertajuk 'Population in Brief 2018'. Laporan itu mengungkapkan jumlah warga, terutama wanita, yang memilih melajang pada tahun lalu semakin meningkat dibandingkan 10 tahun lalu.

Peningkatan itu terjadi di sebagian besar kelompok umur. Demikian laporan 'Population in Brief 2018' seperti dilansir Business Insider, Senin (1/10/2018).

Peningkatan yang paling signifikan terjadi di antara perempuan berusia 25-29 tahun, di mana proporsi lajang naik dari 60,9% pada 2007, menjadi 68,1% tahun lalu.

Pola serupa juga diamati pada wanita yang lebih tua, meskipun peningkatan persentase tidak begitu signifikan. Untuk kelompok usia dalam kisaran usia 30 hingga 49 tahun, proporsi wanita lajang meningkat rata-rata 3,25%.

Di antara pria, proporsi yang lebih tinggi teletak di antara usia 25 hingga 29 tahun dari 77,5% satu dekade lalu menjadi 80,7% tahun lalu.

Satu-satunya pengecualian dari penurunan proporsi lajang adalah di antara pria berusia 30 hingga 34, yang turun 0,3% menjadi 40,5% pada tahun lalu.

Keinginan untuk memiliki bayi pun berkurang. Tingkat kesuburan total Singapura merosot selama tujuh tahun berturut-turut atau mencapai titik terendah sepanjang waktu seiring dengan bertambahnya usia.

Kantor PM Singapura mereka mengaitkan penurunan itu sebagian dengan kelompok pemuda Singapura yang lebih besar, berusia 19 hingga 29 tahun lalu, yang memasuki usia subur tetapi belum memiliki anak.

Tingkat kesuburan total penduduk turun dari 1,20 pada 2016 menjadi 1,16 tahun lalu. Agar populasi dapat menggantikan dirinya sendiri tanpa imigrasi, wanita harus memiliki rata-rata 2,1 bayi.
(miq/miq) Next Article Penurunan Populasi Singapura Cetak Rekor Tertinggi Sejak 1950

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular