Internasional

Iklan yang Jual TKI di Singapura Dapat Kecaman Keras

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
19 September 2018 18:35
Sebuah iklan online Singapura yang menampilkan pelayan asal Indonesia untuk dijual telah menyulut amarah dari berbagai pihak.
Ilustrasi Pekerja Rumah Tangga (Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Singapura, CNBC Indonesia - Sebuah iklan online Singapura yang menampilkan pelayan asal Indonesia untuk dijual telah menyulut amarah dari berbagai pihak pada hari Rabu (19/9/2018). Iklan itu disebut "tidak adil dan merendahkan", dan merupakan insiden langka antara kedua negara tetangga itu terkait pembantu rumah tangga.

Singapura adalah rumah bagi hampir 250.000 pembantu, yang sebagian besar datang dari wilayah miskin Indonesia atau Filipina. Mereka mencari kerja ke negara-kota yang kaya itu demi mendapatkan gaji yang lebih tinggi agar bisa kembali ke tempat asalnya dengan kehidupan yang lebih baik.



Indonesia sering memprotes pelecehan dan eksploitasi pembantu di Malaysia dan wilayah Timur Tengah. Namun, keluhan tentang sikap terhadap pelayan di Singapura, yang memiliki hukum yang ketat itu, jarang sekali terjadi.

Meskipun demikian, tetap saja berita mengenai penjualan pembantu asal Indonesia di aplikasi jual beli online, Carousell, untuk Singapura itu dengan cepat menuai kecaman dari berbagai kelompok pembela hak asasi manusia (HAM).

Iklan-iklan di bawah nama pengguna 'maid.recruitment' dilaporkan menawarkan layanan dari beberapa pembantu dari Indonesia, sementara beberapa iklan menunjukkan pelayan telah 'terjual', AFP melaporkan.

Ilustrasi Pekerja Rumah TanggaFoto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Ilustrasi Pekerja Rumah Tangga
Tulisan di situs e-commerce, yang beroperasi di beberapa negara Asia itu kini telah dihapus. Carousell sendiri memiliki moto bisnis sebagai "cara sederhana untuk menjual barang tak terpakai dalam hidup Anda".

Wahyu Susilo, direktur eksekutif LSM Indonesia Migrant Care, mengatakan kelompok itu "mengutuk keras" iklan tersebut dan menyerukan agar orang-orang di balik masalah itu dibawa ke pengadilan.

"Ini sangat tidak adil dan merendahkan martabat pekerja migran," katanya kepada AFP.

Kementerian perburuhan Singapura mengatakan pihaknya sadar akan kasus-kasus di mana para pembantu rumah tangga "dipasarkan secara tidak tepat" di Carousell yang bermarkas di Singapura. Mereka juga telah meminta iklan dihapuskan dan melakukan penyelidikan.



"Iklan (yang menjual pekerja rumah tangga asing) seperti komoditas tidak dapat diterima dan merupakan sebuah pelanggaran" di bawah hukum setempat, menurut pernyataan dari kementerian.

Agen-agen tenaga kerja yang dinyatakan bersalah atas praktik-praktik semacam itu akan dicabut atau ditangguhkan perizinannya, katanya.
(prm) Next Article TKI Kirim Uang Hingga Rp 40 T di Kuartal II-2018

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular