
Listrik Palu-Donggala Ditargetkan Pulih 3 Hari ke Depan
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
01 October 2018 18:39

Jakarta, CNBC Indonesia- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan ketersediaan listrik pasca-gempa dan tsunami di Palu dan Donggala mulai kembali pulih pada 3 hari mendatang.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsaman Someng mengatakan pada tahap awal pihaknya akan mengirim portable genset PLN untuk menuntaskan masalah kelistrikan di kawasan tersebut.
"Ada 200 lebih genset kesana, jadi ada 7 gardu induk yang 2 bisa jalan sedangkan yang 5 tidak bisa jalan," ujar Andy, Senin (1/10/18).
Dari laporan terakhir yang diterimanya, dua pembangkit yang bisa dioperasikan tersebut diantaranya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso berkapasitas 95 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Silae berkapasitas 1,3 MW.
"Laporan terakhir itu neraca daya sebesar 155 MW sebelum gempa, beban puncak 138 MW serta cadangannya 16,39 MW," tambahnya.
Sedangkan hingga saat ini, penyaluran listrik telah dilakukan di kawasan vital seperti Bandar Udara dan Pelabuhan di lokasi tersebut.
"Jadi sekarang 96,3 MW yang bisa memasok dari biasanya 155 MW. Tapi itu sebentar lagi bisa dipenuhi karena ada genset. Bandara sudah nyala dan Pelabuhan juga baru (nyala)," ujarnya.
Menteri Koordinator, Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto juga menegaskan sesuai instruksi Presiden yang telah langsung meninjau, mengarahkan agar listrik bisa segera dipulihkan. "Tanpa listrik, energi, semua lumpuh. Ponsel, RS, generator, kendaraan tidak bisa operasi semua lumpuh," katanya.
Ia pun menyebut telah meminta Menteri Jonan dan Menteri Rini yang terjun langsung untuk meninjau dan coba memperbaiki instalasi listrik. "Gardu Induk rusak 7, diperbaiki bisa dua. Ini butuh waktu dan tenaga ahli. Genset sudah berdatangan, tapi tidak cukup karena ada 109 lokasi penampungan."
(gus) Next Article Bikin Sumur Bor Pasca-Gempa, ESDM Kirim Tim Khusus ke Palu
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsaman Someng mengatakan pada tahap awal pihaknya akan mengirim portable genset PLN untuk menuntaskan masalah kelistrikan di kawasan tersebut.
Dari laporan terakhir yang diterimanya, dua pembangkit yang bisa dioperasikan tersebut diantaranya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso berkapasitas 95 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Silae berkapasitas 1,3 MW.
"Laporan terakhir itu neraca daya sebesar 155 MW sebelum gempa, beban puncak 138 MW serta cadangannya 16,39 MW," tambahnya.
Sedangkan hingga saat ini, penyaluran listrik telah dilakukan di kawasan vital seperti Bandar Udara dan Pelabuhan di lokasi tersebut.
"Jadi sekarang 96,3 MW yang bisa memasok dari biasanya 155 MW. Tapi itu sebentar lagi bisa dipenuhi karena ada genset. Bandara sudah nyala dan Pelabuhan juga baru (nyala)," ujarnya.
Menteri Koordinator, Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto juga menegaskan sesuai instruksi Presiden yang telah langsung meninjau, mengarahkan agar listrik bisa segera dipulihkan. "Tanpa listrik, energi, semua lumpuh. Ponsel, RS, generator, kendaraan tidak bisa operasi semua lumpuh," katanya.
Ia pun menyebut telah meminta Menteri Jonan dan Menteri Rini yang terjun langsung untuk meninjau dan coba memperbaiki instalasi listrik. "Gardu Induk rusak 7, diperbaiki bisa dua. Ini butuh waktu dan tenaga ahli. Genset sudah berdatangan, tapi tidak cukup karena ada 109 lokasi penampungan."
(gus) Next Article Bikin Sumur Bor Pasca-Gempa, ESDM Kirim Tim Khusus ke Palu
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular