Sri Mulyani Putar Otak Supaya Bantuan Bencana Cepat Cair

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
01 October 2018 10:48
Gempa dan tsunami landa Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018).
Foto: Warga memeriksa mayat untuk menemukan keluarga mereka di jalan setelah gempa bumi melanda Palu, Indonesia 29 September 2018. REUTERS / Stringer
Jakarta, CNBC Indonesia - Bencana alam yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia betul-betul menjadi pelajaran bagi pemerintah. Nantinya, akan ada langkah konkret agar tiap bencana alam bisa ditanggulangi dengan cepat.

Hal tersebut dikemukakan Menteri Keuangan Sri Mulyani di kompleks Kementerian Keuangan, Senin (1/10/2018). Bendahara negara itu mengaku tengah merumuskan kebijakan konkret yang bisa dengan cepat mengatasi dampak dari bencana alam.

"Dalam situasi kedaruratan ini kami memikirkan bagaimana dengan adanya frekuensi bencana yang terjadi di berbagai daerah untuk men-develop suatu instrumen pembuatan bagi daerah," kata Sri Mulyani.



"Semacam asuransi yang bisa kita deploy dan kita melihat dari negara lain. Saya sudah konsultasi dalam IMF - World Bank Annual Meeting. Kami akan kumpulkan ahlinya, supaya Indonesia bisa ciptakan instrumen baru yang masuk dalam APBN," jelasnya.

Seperti diketahui, dalam beberap bulan terakhir Indonesia mengalami sejumlah bencana alam. Mulai dari letusan Gunung Agung, gempa Lombok, hingga yang terbaru gempa Palu.

Foto: Kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi, terlihat di Bandara Mutiara Sis Al Jufri di Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia, 30 September 2018. (Reuters/Stringer)

Sri Mulyani menjelaskan, penanggulanan bencana alam selama ini memang bisa dilakukan melalui alokasi anggaran tiap kementerian maupun Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB).

Namun, alangkah baiknya kas keuangan negara bisa memberikan dukungan lebih untuk mengatasi persoalan bencana alam. Langkah ini, sambung dia, pun nantinya juga bakal memperkuat peranan BNPB.

"Saya lihat kementerian lembaga termasuk TNI - Polri selama ini merupakan institusi di mana pasukannya merupakan yang pertama. Itu juga bisa diperkuat dengan support anggaran, logistik, yang memungkinkan Indonesia mengelola bencana," katanya.

Foto: Kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi, terlihat di Bandara Mutiara Sis Al Jufri di Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia, 30 September 2018. (Reuters/Stringer)

Meski demikian, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menegaskan bahwa rencana tersebut masih dalam kajian. Fokus utama yang saat ini akan dilakukan, adalah mencari para korban yang terkena dampak gempa Palu.

"Jadi fokus kita adalah bagaimana menyelamatkan pada hari hari ini dan itu semuanya kita dukung menggunakan anggarab on call-nya BNPb. kalau BNPB itu habis mereka akan menyampaikan ke kita, kita akan support," tegasnya.
(ray/ray) Next Article Wiranto Jelaskan Soal Kabar Penjarahan Minimarket di Palu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular