Pasar Dalam Negeri Lesu, Semen RI Juga Sulit Diekspor

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
28 September 2018 15:00
Tahun lalu, ekspor semen RI hanya sekitar 4 juta ton.
Foto: CNBC Indonesia/Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Kapasitas produksi pabrikĀ semen di Indonesia saat ini tercatat 107 juta ton/tahun. Di dalam waktu dekat, akan bermunculan sejumlah pabrik baru sehingga total kapasitas mencapai 120 juta ton/tahun.

Bertambahnya kapasitas di pabrik bertolak belakang dengan rendahnya permintaan. Pada tahun lalu, permintaan hanya 63 juta ton.

Direktur Pemasaran & Supply Chain PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), Adi Munandir, mengatakan beberapa perusahaan tidak bisa begitu saja memanfaatkan kapasitas pabrik yang berlebih ini untuk menggenjot ekspor.



"Walaupun di Semen Indonesia kegiatan ekspornya meningkat hampir 1,5 kali dari tahun lalu, tapi masalahnya dari semua pemain yang ada di Indonesia, tidak semua produknya exportable," kata saat diwawancara CNBC Indonesia, Rabu (26/9/2018).

Dia menuturkan produk semen dinilai tidak ekonomis untuk ekspor ketika misalnya biaya logistik tinggi.

"Ada yang dia memang lokasinya di tengah pulau, yang hasil produksinya itu tak bisa diekspor karena akan ada tambahan biaya logistik, yang akhirnya tak kompetitif, tak ekonomis," ujar dia.



Adi mengatakan pada tahun lalu ekspor semen RI hanya sekitar 4 juta ton, sementara itu saat ini kapasitas pabrik yang tidak terpakai mencapai 40 juta ton.

"Semen Indonesia sendiri menargetkan sepanjang tahun ini ekspor bisa mencapai 3 juta ton dari dinamika pasar yang ada. Tapi, yang lain belum tentu bisa melakukan hal yang sama karena misalnya fasilitas produksi tidak di dekat pelabuhan. Jadi, lokasinya memang didesain untuk pemakaian domestik," jelasnya.

Foto: Ilustrasi Pekerja menaikkan semen ke kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Kamis (20/9). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

(ray/dru) Next Article Sampai 2025, RI Kelebihan Pasokan Semen 40 Juta Ton/Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular