Distribusi B20 Seret, Gapki Mengaku Sudah Ingatkan Pemerintah

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
27 September 2018 18:50
Butuh waktu untuk mengatasi permasalahan logistik yang timbul di lapangan.
Foto: Peluncuran Mandatori B20 di Lapangan Kementerian Keuangan, Jumat (31/8/2018) (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) angkat bicara terkait suplai minyak sawit untuk produksi B20 yang mengalami berbagai kendala teknis.

Wakil Ketua Umum III Gapki Bidang Perdagangan dan Keberlanjutan Togar Sitanggang mengatakan, sejak awal Gapki sudah mengingatkan implementasi perluasan B20 untuk non-PSO pasti tidak akan mencapai target pada bulan pertama. Sebab, butuh waktu untuk mengatasi permasalahan logistik yang timbul di lapangan.

"Pemerintah harus berikan waktu lebih untuk penyesuaian. Masalah waktu pengantaran cukup atau tidak itu relatif, satu hari pun kadang bisa cukup. Tapi itu semua kan tergantung dengan situasi dan kondisi logistik," ujar Togar di sela Eurocham Seminar on Sustainable Palm Oil di Jakarta, Kamis (27/9/2018).

"Sebelumnya kan semua itu berdasarkan teori di atas kertas. Jadi sebenarnya nggak ada masalah," lanjutnya.

Togar menyebutkan, penyaluran FAME untuk produksi B20 non-PSO sejak 1 September lalu hingga akhir tahun ini ditargetkan mencapai 940 ribu kiloliter. Apabila
dibagi empat bulan, kemungkinan realisasi pada September hanya 75%-80%.

"Kemarin kan dikatakan pada minggu pertama terealisasi cuma 10% kalau nggak salah, terus minggu ketiga sudah 62%, berarti hanya seminggu lagi. Kemungkinan ya 70%-80% dari keseluruhan PO yang dibuka untuk September," ujar Togar.

Ia meyakini, dengan tingkat realisasi penyaluran FAME 70%-80% dari target di bulan pertama ini, pemerintah dan seluruh stakeholders harusnya sudah puas dengan capaian tersebut.

Sepanjang Januari-Desember 2018, Togar menyebut penyaluran FAME yang ditargetkan untuk B20 PSO dan non-PSO secara keseluruhan mencapai 3,5 juta metric ton CPO atau setara 4 juta kL FAME.

"PSO sampai akhir tahun sekitar 2,7-2,8 metric ton. Dengan non PSO, ditambah 800 metric ton. Saya hitungnya metric ton ya karena kan komoditas saya CPO," kata Togar.
Distribusi B20 Seret, Gapki Mengaku Sudah Ingatkan PemerintahFoto: Infografis/B20 SANG PENYELAMAT RUPIAH/Aristya Rahadian Krsabella

(miq/miq) Next Article Wah, RI Bakal Promosi B20 di Konferensi Iklim Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular