Rizal Ramli Sebut Pemerintah Cuma Berani Naikkan Pajak Kondom

Arys Aditya, CNBC Indonesia
26 September 2018 17:50
Rizal menyatakan langkah pemerintah yang menaikkan pajak impor untuk 1.147 barang impor tidak signifikan.
Foto: CNBC Indonesia/Arys Aditya
Jakarta, CNBC Indonesia -- Mantan menteri koordinator perekonomian sekaligus menteri koordinator kemaritiman Rizal Ramli mendesak pemerintah mengambil langkah yang lebih signifikan dalam mengatasi persoalan defisit neraca perdagangan.

Dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rizal menyatakan langkah pemerintah yang menaikkan pajak impor untuk 1.147 barang impor tidak signifikan.

Menurut Rizal, semestinya pemerintah berani mengambil langkah menaikkan pajak impor terhadap 10 barang impor terbesar yang membebani neraca perdagangan sepanjang tahun ini.

"Kalau hanya menaikkan pajak impor untuk bedak, tasbih, dan kondom ya tidak akan menyelesaikan masalah. Hanya puluhan juta dolar AS itu nilainya. Tidak signifikan," kata Rizal, Rabu (26/9/2018).

"Kalau pemerintah berani dan cerdas, naikkan pajak impor untuk baja dan produk baja, elektronik, mobil dan komponen, yang jadi 10 besar barang impor kita," lanjutnya.

Pada awal bulan ini, pemerintah melansir kebijakan kenaikan pajak impor 1.147 barang, antara lain peralatan manikur dan pedikur, anti jerawat, deodoran, makanan seperti sosis ikan, lalu kondom dan wig lengkap.

Ia menyampaikan kebijakan signifikan pemerintah dibutuhkan untuk mengimbangi langkah Bank Indonesia (BI) yang terlebih dahulu menaikkan suku bunga sebelum terjadi gejolak (ahead the curve).

"Pemerintah jangan telmi (telat mikir), terjebak kecenderungan, behind the curve. Bisa-bisa kita hard landing menghadapi gejolak berikutnya," ujar Rizal.
(miq/miq) Next Article Rizal Ramli: Tanpa Corona, Ekonomi Indonesia Sudah Merosot

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular