Internasional
Pasar Mulai Yakin Perang Dagang Dahsyat AS-China Akan Terjadi
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
18 September 2018 17:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar mulai yakin Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan melaksanakan ancaman pengenaan bea masuk atas seluruh barang impor China, kata seorang CEO perusahaan private equity. Ia menambahkan bahwa bea impor baru dapat membuat investor beralih ke opsi investasi yang lebih aman.
"Pasar mulai mencerna bahwa Presiden Trump benar-benar serius, dan saya pikir China harus bersiap [menghadapi fakta bahwa] ia akan menempuh segala cara," kata Victor Chu, CEO First Eastern Investment Group yang berbasis di Hong Kong, kepada CNBC International di World Economic Forum (WEF), Selasa (18/9/2018).
"Jika China mengambil tindakan balasan terhadap petani kami atau industri lain, kami akan segera memberlakukan fase ketiga, yaitu pengenaan bea masuk pada produk impor tambahan senilai sekitar US$267 miliar (Rp 3.963 triliun)" kata Trump dalam sebuah pernyataan, Senin, ketika mengumumkan bea masuk baru terhadap barang-barang Cina.
"Saya pikir pasar akan terus gugup. Saya kira para pemain ekuitas akan ingin memiliki keamanan untuk likuiditas dan safe haven, dan sangat mudah bagi mereka untuk mencairkan sebagian dari kepemilikan ekuitasnya," kata Chu, mengomentari bea masuk terbaru yang dikenakan AS.
Tetapi tidak semua investor akan segera bereaksi dan investor dengan pandangan jangka panjang akan memiliki sikap "wait and see", kata Chu.
"Lihat saja hasil dari permainan ini, terutama setelah pemilihan paruh waktu, dan lihat apakah ini akan benar-benar berlangsung dalam jangka panjang dan menjadi pergulatan panjang, atau akan ada kesepakatan politik setelah pertengahan November," tambahnya.
Ia mengacu pada pemilihan presiden tengah periode yang berlangsung di AS pada 6 November. Para pengamat politik mengharapkan Demokrat memenangkan kendali lagi.
Sementara itu, Chu menunjukkan ada "masalah nyata" yang lebih panjang dan harus diatasi, termasuk krisis di pasar negara berkembang, serta krisis keuangan yang mungkin segera terjadi.
Dalam beberapa minggu terakhir, masalah ekonomi telah memukul Turki dan Argentina yang menyebabkan aksi jual mata uang. Karenanya, tumbuh ketakutan hal tersebut akan menular di pasar negara berkembang.
Beberapa mata uang Asia telah terpengaruh, seperti rupiah yang meluncur ke rekor nilai terlemahnya dalam lebih dari 20 tahun dan rupee India juga ikut terpukul.
(prm) Next Article Presiden Trump Murka karena Bank Dunia Beri Pinjaman ke China
"Pasar mulai mencerna bahwa Presiden Trump benar-benar serius, dan saya pikir China harus bersiap [menghadapi fakta bahwa] ia akan menempuh segala cara," kata Victor Chu, CEO First Eastern Investment Group yang berbasis di Hong Kong, kepada CNBC International di World Economic Forum (WEF), Selasa (18/9/2018).
"Jika China mengambil tindakan balasan terhadap petani kami atau industri lain, kami akan segera memberlakukan fase ketiga, yaitu pengenaan bea masuk pada produk impor tambahan senilai sekitar US$267 miliar (Rp 3.963 triliun)" kata Trump dalam sebuah pernyataan, Senin, ketika mengumumkan bea masuk baru terhadap barang-barang Cina.
Tetapi tidak semua investor akan segera bereaksi dan investor dengan pandangan jangka panjang akan memiliki sikap "wait and see", kata Chu.
![]() Presiden AS Donald Trump |
Ia mengacu pada pemilihan presiden tengah periode yang berlangsung di AS pada 6 November. Para pengamat politik mengharapkan Demokrat memenangkan kendali lagi.
Sementara itu, Chu menunjukkan ada "masalah nyata" yang lebih panjang dan harus diatasi, termasuk krisis di pasar negara berkembang, serta krisis keuangan yang mungkin segera terjadi.
Dalam beberapa minggu terakhir, masalah ekonomi telah memukul Turki dan Argentina yang menyebabkan aksi jual mata uang. Karenanya, tumbuh ketakutan hal tersebut akan menular di pasar negara berkembang.
Beberapa mata uang Asia telah terpengaruh, seperti rupiah yang meluncur ke rekor nilai terlemahnya dalam lebih dari 20 tahun dan rupee India juga ikut terpukul.
(prm) Next Article Presiden Trump Murka karena Bank Dunia Beri Pinjaman ke China
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular