Internasional

EU & AS Masih Coba Cari Jalan Damai Akhiri Perang Dagang

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
10 September 2018 18:00
Para pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) bertemu di ibu kota Belgia, Brussels, Senin (10/9/2018).
Foto: REUTERS/Francois Lenoir
Brussels, CNBC Indonesia - Para pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) bertemu di ibu kota Belgia, Brussels, Senin (10/9/2018). Mereka berbicara tentang upaya untuk menghilangkan perbedaan terkait isu perdagangan yang telah menyebabkan perseteruan besar beberapa waktu lalu.

Bulan Juli lalu, Presiden AS, Donald Trump dan Kepala Komisi Eropa Jean-Claude Juncker berjanji untuk menahan aksi saling balas serta untuk bekerja sama dalam perjanjian perdagangan terbatas yang akan menghilangkan bea masuk atas semua barang.



Kedua belah pihak menyetujui terobosan besar itu. Namun, beberapa pernyataan yang dikeluarkan kedua belah pihak selanjutnya menunjukkan bahwa kesalahpahaman masih terjadi, terutama mengenai pertanian yang telah ditegaskan AS sebagai bagian penting dari kesepakatan apapun.

Dengan kondisi di bawah tekanan dari Prancis, Eropa dengan tegas menolak barang-barang pertanian dimasukkan dalam negosiasi perdagangan. Komisaris Eropa untuk Perdagangan Cecilia Malmstrom akan berusaha untuk membereskan masalah ini dengan mitra AS, Robert Lighthizer.

"Idenya adalah komisi dan AS menyetujui dokumen kerangka kerja, yang mungkin terjadi pada akhir tahun ini," kata seorang sumber UE kepada AFP.

"Trump dan Juncker memiliki perjanjian, tetapi dalam kenyataannya, kami tidak sepenuhnya setuju dengan ruang lingkup diskusi," tambahnya.

Para pejabat tidak terlalu berharap pada pertemuan yang diharapkan menjadi penyelesaian untuk kedua belah pihak itu.


Eropa Seburuk China

Percobaan perbaikan hubungan AS-EU masih rapuh. Minggu lalu Trump kembali mengganggu UE dan mengancam menaikkan bea masuk terhadap industri otomotif Eropa.

Tarif impor baru otomotif itu akan memukul Jerman dan menjadi tambahan dari bea masuk baja dan aluminium yang dikenakan Trump Juni lalu. Eropa telah membalasnya dengan mengenakan bea masuk bagi serangkaian barang-barang AS.


Akhir bulan lalu, Cecilia Malmstrom mengatakan kesepakatan perdagangan dapat mencakup penghapusan bea masuk transatlantik pada otomotif. Tetapi, Trump dengan cepat mengesampingkan kemungkinan itu dan mengatakan Eropa sebenarnya tertutup untuk mobil asal AS.

"Tidak cukup bagus," kata Trump, saat berbicara tentang penawaran Brussels.

Trump juga membandingkan EU denganĀ China yang hari Jumat pekan lalu menerima ancaman pengenaan bea impor terhadap seluruh impornya ke AS.

"Uni Eropa hampir sama buruknya dengan China, hanya saja lebih kecil" kata Trump kepada Bloomberg pada 31 Agustus, tulis AFP.

Tetapi Eropa menginginkan AS untuk berunding dan rela memberikan kemenangan kecil untuk Trump sebagai ganti gencatan senjata.

Sejak Juli, komisi Eropa telah mengumumkan serangkaian komitmen kepada AS.

Washington sangat bangga atas kenaikan besar dalam pembelian kedelai AS oleh UE. Trump mengatakan hal tersebut sebagai kekuatan dan tekad Washington terhadap mitranya.

Namun, petinggi EU menyatakan ledakan permintaan itu terjadi murni karena fenomena pasar dan efek dari perang dagang Trump dengan China.
(prm) Next Article AS dan Vietnam Lagi Ribut Dagang, Indonesia Bisa Cuan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular