
11 BUMN Setor Dividen Rp 30,23 Triliun ke Negara Pada 2019
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
06 September 2018 18:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan, dividen pay out ratio dari industri jasa keuangan, jasa survei dan jasa konsultasi yang berisi 11 BUMN mencapai Rp 30,23 triliun pada 2019. Nilai tersebut meningkat dibandingkan tahun 2018 yang mencapai Rp 28,01 triliun.
Deputi Bidang Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo menjelaskan, dari sisi kontribusi, dividen pay out ratio dari industri jasa keuangan, jasa survei dan jasa konsultasi mencapai 67,57% dari total keseluruhan dividen BUMN pada 2019. "Kontribusinya meningkat dibandingkan 2018 yang mencapai 64,04%," ujar dia di Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Lebih lanjut, dari 11 BUMN yang berada di bawah jasa keuangan, jasa survei dan jasa konsultasi, BUMN yang berstatus sebagai perusahaan terbuka menyumbang dividen paling besar senilai Rp 26,393 triliun. Di dalam perusahaan tersebut, terdapat PT.Telkom (Persero) Tbk (TLKM) dan tiga bank BUMN.
Dilihat dari pembagian persentase dividen, Kementerian BUMN menetapkan range 0-70%. BUMN yang bisa memberikan dividen 0% adalah BUMN yang merugi. Lalu 0-20% untuk BUMN yang memberikan pelayanan sosial, ekonomi kerakyatan dan hari tua, seperti Taspen dan Asabri.
Kemudian, range dividen 20-45% bagi BUMN yang bersifat komersial, namun mempertimbangkan kebutuhan investasi. Selanjutnya, range lebih besar dari 45% bagi BUMN yang komersial dan berprofit tinggi.
Gatot mengatakan, pihaknya optimistis bisa mencapai target tersebut.
"Mudah-mudahan bisa tercapai, masih ada waktu, kami akan berusaha agar bank bisa menjaga CKPN di level konservatif," kata dia.
(roy) Next Article Laba Merosot, Setoran Dividen Pertamina Tak Sampai Rp 8 T
Deputi Bidang Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo menjelaskan, dari sisi kontribusi, dividen pay out ratio dari industri jasa keuangan, jasa survei dan jasa konsultasi mencapai 67,57% dari total keseluruhan dividen BUMN pada 2019. "Kontribusinya meningkat dibandingkan 2018 yang mencapai 64,04%," ujar dia di Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Kemudian, range dividen 20-45% bagi BUMN yang bersifat komersial, namun mempertimbangkan kebutuhan investasi. Selanjutnya, range lebih besar dari 45% bagi BUMN yang komersial dan berprofit tinggi.
Gatot mengatakan, pihaknya optimistis bisa mencapai target tersebut.
"Mudah-mudahan bisa tercapai, masih ada waktu, kami akan berusaha agar bank bisa menjaga CKPN di level konservatif," kata dia.
(roy) Next Article Laba Merosot, Setoran Dividen Pertamina Tak Sampai Rp 8 T
Most Popular