
Kebut Pembangkit Panas Bumi, Jonan: Jangan Debat Lagi
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
06 September 2018 13:39

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta pengembangan panas bumi sebagai sumber energi di Indonesia dapat ditingkatkan. Hingga akhir tahun, dia menarget penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Penas Bumi (PLTP) bisa meningkat menjadi 2 gigawatt (GW), dengan masuknya beberapa pembangkit yang saat ini dalam tahap penyelesaian.
"Pengembangan panas bumi harus dipercepat, dan berbagai project segera dieksekusi, agar target kapasitas terpasang panas bumi sebesar 7.200 MW dan bauran EBT sebesar 23% pada tahun 2025 bisa tercapai," kata Jonan saat memberi sambutan dalam Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2018 di JCC, Kamis (6/9/2018).
Saat ini, potensi panas bumi di Indonesia mencapai 28,5 GW yang terdiri dari cadangan sebesar 17,5 GW dan sumber daya sebesar 11 GW. Sedangkan kapasitas terpasang PLTP mencapai 1.984,5 MW.
Jonan meminta, dilakukan koordinasi lebih baik dalam pengembangan PLTP ke depan. Sebab menurut dia, kerap terjadi perdebatan antara pengembang yang mendapat penugasan dari pemerintah dengan PLN dalam pengembangan PLTP. Itu ia sebut membuat memakan waktu sehingga pembangunan terhambat.
"Selama dua tahun saya lihat proyek hampir selesai, lalu diskusi dengan PLN yang belum selesai. Saran saya dari awal duduk bersama, dibahas mulai awal sehingga pemahaman dari awal sudah sama. Daripada sudah hampir selesai lalu debat, nanti panjang lagi," ujar Jonan.
Dalam pengembangan PLTP, Jonan menyampaikan pengembang harus pula memastikan sosialisasi terhadap lingkungan sekitar dilakukan dengan baik. Jangan sampai sosialisasi yang tidak maksimal membuat pembangunan terhambat.
"Tolong berbicara, tolong sosialisasi, kepada lingkungan sekitar. Jangan tergantung pada upaya pemerintah semata. Kami akan bantu, tapi terutama sosialisasi masing-masing juga, terutama yang baru mulai," tutur Jonan.
(gus) Next Article Usai Rantau Dedap, Supreme Target Bangun PLTP di Lampung
"Pengembangan panas bumi harus dipercepat, dan berbagai project segera dieksekusi, agar target kapasitas terpasang panas bumi sebesar 7.200 MW dan bauran EBT sebesar 23% pada tahun 2025 bisa tercapai," kata Jonan saat memberi sambutan dalam Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2018 di JCC, Kamis (6/9/2018).
Jonan meminta, dilakukan koordinasi lebih baik dalam pengembangan PLTP ke depan. Sebab menurut dia, kerap terjadi perdebatan antara pengembang yang mendapat penugasan dari pemerintah dengan PLN dalam pengembangan PLTP. Itu ia sebut membuat memakan waktu sehingga pembangunan terhambat.
"Selama dua tahun saya lihat proyek hampir selesai, lalu diskusi dengan PLN yang belum selesai. Saran saya dari awal duduk bersama, dibahas mulai awal sehingga pemahaman dari awal sudah sama. Daripada sudah hampir selesai lalu debat, nanti panjang lagi," ujar Jonan.
Dalam pengembangan PLTP, Jonan menyampaikan pengembang harus pula memastikan sosialisasi terhadap lingkungan sekitar dilakukan dengan baik. Jangan sampai sosialisasi yang tidak maksimal membuat pembangunan terhambat.
"Tolong berbicara, tolong sosialisasi, kepada lingkungan sekitar. Jangan tergantung pada upaya pemerintah semata. Kami akan bantu, tapi terutama sosialisasi masing-masing juga, terutama yang baru mulai," tutur Jonan.
(gus) Next Article Usai Rantau Dedap, Supreme Target Bangun PLTP di Lampung
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular