
Kapasitas PLTP Dieng Naik 10 MW
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
14 September 2018 18:21

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Geo Dipa Energi (Persero) tengah melakukan pengembangan untuk meningkatkan kapasitas terpasang PLTP Dieng sebesar 10 MW (small scale).
"Saat ini kami sudah ada kapasitas 120 MW terpasang, di Patuha dan Dieng masing-masing 60 MW," ujar Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero) Riki Firmandha Ibrahim kepada media saat dijumpai di Jakarta, Jumat (14/9/2018).
Lebih lanjut, Riki menjelaskan, dalam melakukan pengembangan skala kecil (small scale) sebesar 10 MW ini, pihaknya akan berkolaborasi dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dalam hal pendanaan.
"Total investasi untuk mengembangkan 10 MW itu sebesar US$ 23 juta. Kami pinjam dari PT SMI sebesar US$ 18 juta, sedangkan dari kas internal kami US$ 5 juta. Tenor pinjamannya bisa 4-7 tahun," terang Riki.
Adapun, pihaknya juga saat ini tengah melakukan negosiasi dengan Asian Development Bank (ADB) untuk memberikan pendanaan US$ 300 juta guna mengembangkan baik PLTP Patuha atau PLTP Dieng. Ia berencana untuk membuat PLTP Patuha Unit 2 dan 3, serta PLTP Unit Dieng 2 dan 3.
Riki pun berharap, di 2020 nanti pinjaman US$ 300 juta tersebut sudah mendapat persetujuan dari ADB. "PLTP Dieng dan Patuha itu potensi kapasitasnya bisa mencapai 400 MW. Untuk PLTP Dieng, listriknya nanti bisa mengaliri Jawa-Bali," ujar Riki.
Sebelumnya, sempat dikabarkan, rencana pemerintah mengembangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Dieng terhenti, menyusul berlarutnya proses pengucuran dana dari ADB senilai US$ 350 juta.
Lembaga pendanaan internasional itu belum sempat berkomitmen mengucurkan pendanaan pada 2012, tetapi terpaksa dihentikan sementara karena sengketa hukum yang sempat mengemuka antara PT Geo Dipa Energi selaku pengembang wilayah kerja panas bumi (WKP) dengan PT Bumigas Energi.
Riki mengatakan, sengketa itu sudah berakhir, tapi proses pendanaan ADB belum dimulai lagi hingga kini. "Karenanya, kami berharap ADB merealisasikan kembali komitmen itu guna mengembangkan WKP Dieng," tuturnya kepada CNBC Indonesia pada Jumat (21/7/2018) sore.
(gus) Next Article Pengembangan Geothermal Dieng Terganjal Seretnya Dana ADB
"Saat ini kami sudah ada kapasitas 120 MW terpasang, di Patuha dan Dieng masing-masing 60 MW," ujar Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero) Riki Firmandha Ibrahim kepada media saat dijumpai di Jakarta, Jumat (14/9/2018).
"Total investasi untuk mengembangkan 10 MW itu sebesar US$ 23 juta. Kami pinjam dari PT SMI sebesar US$ 18 juta, sedangkan dari kas internal kami US$ 5 juta. Tenor pinjamannya bisa 4-7 tahun," terang Riki.
Adapun, pihaknya juga saat ini tengah melakukan negosiasi dengan Asian Development Bank (ADB) untuk memberikan pendanaan US$ 300 juta guna mengembangkan baik PLTP Patuha atau PLTP Dieng. Ia berencana untuk membuat PLTP Patuha Unit 2 dan 3, serta PLTP Unit Dieng 2 dan 3.
Riki pun berharap, di 2020 nanti pinjaman US$ 300 juta tersebut sudah mendapat persetujuan dari ADB. "PLTP Dieng dan Patuha itu potensi kapasitasnya bisa mencapai 400 MW. Untuk PLTP Dieng, listriknya nanti bisa mengaliri Jawa-Bali," ujar Riki.
Sebelumnya, sempat dikabarkan, rencana pemerintah mengembangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Dieng terhenti, menyusul berlarutnya proses pengucuran dana dari ADB senilai US$ 350 juta.
Lembaga pendanaan internasional itu belum sempat berkomitmen mengucurkan pendanaan pada 2012, tetapi terpaksa dihentikan sementara karena sengketa hukum yang sempat mengemuka antara PT Geo Dipa Energi selaku pengembang wilayah kerja panas bumi (WKP) dengan PT Bumigas Energi.
Riki mengatakan, sengketa itu sudah berakhir, tapi proses pendanaan ADB belum dimulai lagi hingga kini. "Karenanya, kami berharap ADB merealisasikan kembali komitmen itu guna mengembangkan WKP Dieng," tuturnya kepada CNBC Indonesia pada Jumat (21/7/2018) sore.
(gus) Next Article Pengembangan Geothermal Dieng Terganjal Seretnya Dana ADB
Most Popular