Terungkap, Alasan Pajak Incar Masyarakat yang Belanja Online!

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
29 August 2018 17:12
Terungkap, Alasan Pajak Incar Masyarakat yang Belanja Online!
Foto: Ilustrasi Belanja Online (Freepik)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mulai 2018, setiap transaksi digital khususnya di platform belanja online bakal terekam dengan jelas oleh Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak).

Direktur Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi Ditjen Pajak Iwan Djuniardi mengatakan, saat ini otoritas pajak sudah memiliki kartu identitas multifungsi yang bisa merekam transaksi digital.

"Kami di pajak ada Kartin1. Itu kami siapkan identifikasi digital online. Kita bisa kerja sama dengan Kominfo, jadi kalau mau transaksi harus pakai Kartin1," kata Iwan di Ritz Carlton, Rabu (29/8/2018).



"Dulu itu kalau belanja lewat Tanah Abang, identitas jelas. Sekarang mau belanja, misalkan di Tokopedia. Itu banyak suppliernya. Bisa saja pakai alamat orang lain," katanya.

Alasan di balik ini adalah karena nilai transaksi e-commerce yang cukup tinggi. Sebenarnya seberapa besar masyarakat yang berbelanja menggunakan platform online?


(NEXT)

 
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara pernah mengatakan pertumbuhan belanja e-commerce pada lebaran tahun 2018 kemarin mengalami pertumbuhan 190% secara tahunan (year on year).

"Jadi ini bukti memang ada shifting di penjualan ritel dari tradisionil ke e-commerce elektronik," ujar Mirza, Selasa (3/7/2018).

Mirza menambahkan transaksi belanja di online ini nantinya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi sebab selam ini penjualan e-commerce belum masuk pertumbuhan produk domestik bruto (PDB).

"Namun pada dasarnya penjualan ritel terus membaik. Dan akan mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga," terang Mirza.

Bank Indonesia (BI) pernah menyampaikan studinya jika pengguna platform e-commerce mencapai 24,7 juta orang di 2016. Selama tahun tersebut mereka sudah membelanjakan Rp 75 triliun secara online.

Adapun setiap pengguna e-Commerce membelanjakan Rp 3 juta tiap tahunnya di berbagai e-Commerce

Pada awal Februari 2018, toko online ini menjadi topik pembicaraan hangat. Terutama terkait pelemahan industri ritel konvensional dan peningkatan kontribusi ritel online pada perekonomian.

Berdasarkan laporan terbaru dari KPMG, Kemajuan teknologi, sistem distribusi, dan sistem pembayaran, yang dikawinkan dengan peningkatan akses internet, telah menciptakan wahana belanja online senilai US$1,9 triliun (Rp 25.942,9 triliun) secara global. Saat ini, konsumen tidak lagi "pergi berbelanja", akan tetapi dapat berbelanja, kapanpun dan di manapun.

KPMG melakukan kajian terkait perilaku dan preferensi konsumen terkait dengan belanja online pada 2016. KPMG melakukan survei online kepada 18.430 konsumen yang tersebar di 50 negara. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengatakan besarnya segmen toko online bisa dilihat dari indikator pasar e-commerce. Terhitung pada 2017, nilai penanaman modal di sektor ini mencapai hingga US$ 5 miliar.

Di tahun 2025 , investasi ini diperkirakan bisa meningkat jadi $160 miliar. Dengan demikian, bukan tidak mungkin akan banyak investor menanamkan dana pada platform e-commerce.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memaparkan aliran modal yang masuk (capital inflow) di sektor perdagangan elektronik (e-commerce) jika dirata-rata mencapai US$2 miliar-US$3 miliar per tahun. Angka itu disebut-sebut mencapai 15 persen-20 persen dari total investasi yang masuk.

Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan kondisi ini sudah terjadi sejak empat tahun terakhir dan bisa dikatakan tak pernah terjadi pada lima tahun lalu. Maka itu, Lembong menyebut jenis usaha ini menjadi salah satu penyelamat tingginya jumlah penanaman modal asing di Indonesia.

"Ini selamatkan penanaman modal asing selama empat tahun dan saya kira ini akan berlanjut minimal tujuh tahun ke depan," ungkap Lembong.

Namun begitu, e-commerce bukan satu-satunya pendorong penanaman modal asing di Indonesia. Menurut Lembong, investor luar negeri juga tertarik untuk menanamkan modalnya dalam pembangunan smelter dengan nilai miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular