Terungkap, Alasan Pajak Incar Masyarakat yang Belanja Online!

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
29 August 2018 17:12
Pesatnya Pertumbuhan Belanja Online
Foto: Ilustrasi Transaksi (Freepik)
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara pernah mengatakan pertumbuhan belanja e-commerce pada lebaran tahun 2018 kemarin mengalami pertumbuhan 190% secara tahunan (year on year).

"Jadi ini bukti memang ada shifting di penjualan ritel dari tradisionil ke e-commerce elektronik," ujar Mirza, Selasa (3/7/2018).

Mirza menambahkan transaksi belanja di online ini nantinya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi sebab selam ini penjualan e-commerce belum masuk pertumbuhan produk domestik bruto (PDB).

"Namun pada dasarnya penjualan ritel terus membaik. Dan akan mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga," terang Mirza.

Bank Indonesia (BI) pernah menyampaikan studinya jika pengguna platform e-commerce mencapai 24,7 juta orang di 2016. Selama tahun tersebut mereka sudah membelanjakan Rp 75 triliun secara online.

Adapun setiap pengguna e-Commerce membelanjakan Rp 3 juta tiap tahunnya di berbagai e-Commerce

Pada awal Februari 2018, toko online ini menjadi topik pembicaraan hangat. Terutama terkait pelemahan industri ritel konvensional dan peningkatan kontribusi ritel online pada perekonomian.

Berdasarkan laporan terbaru dari KPMG, Kemajuan teknologi, sistem distribusi, dan sistem pembayaran, yang dikawinkan dengan peningkatan akses internet, telah menciptakan wahana belanja online senilai US$1,9 triliun (Rp 25.942,9 triliun) secara global. Saat ini, konsumen tidak lagi "pergi berbelanja", akan tetapi dapat berbelanja, kapanpun dan di manapun.

KPMG melakukan kajian terkait perilaku dan preferensi konsumen terkait dengan belanja online pada 2016. KPMG melakukan survei online kepada 18.430 konsumen yang tersebar di 50 negara. (wed)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular