Nicke Target Tekan Impor Minyak Sampai 325 Ribu Barel Sehari

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
29 August 2018 15:17
Dirut Pertamina Nicke Widyawati menargetkan menekan impor sebanyak 325 ribu barel sehari
Foto: Dirut Pertamina Nicke Widyawati (CNBC Indonesia/Lidya Julita S)
Jakarta, CNBC Indonesia- Nicke Widyawati akhirnya ditetapkan menjadi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) definitif oleh pemerintah hari ini. Salah satu tugas utamanya adalah membatasi impor minyak untuk menjaga cadangan devisa negara.

Salah satu tugas Pertamina adalah membeli minyak dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) seperti Exxon, Chevron, Conoco Philips, dan lainnya. Minyak para kontraktor yang semula ditujukan untuk ekspor, kini wajib dijual di dalam negeri dan dibeli oleh Pertamina dengan harga pasar.



Menurut Nicke, sebenarnya untuk harga minyak sama saja yang dibeli Pertamina melalui impor ataupun yang ditawarkan KKKS di dalam negeri. Bedanya adalah jika beli di dalam negeri tidak ada biaya tambahan seperti ongkos angkut. "Asumsinya harga sama, tapi biaya pengiriman lebih murah. Kalau impor kan dari luar, biaya transport mahal. Selain itu dari lokasi tersebut yang porsi pemerintah juga sudah kita ambil. Jadi murah karena ongkos angkut lebih murah," jelas Nicke, dijumpai di kantor Menko Perekonomian, Rabu (29/8/2018).

Soal kewajiban membeli minyak jatah ekspor ini, kata Nicke, akan mengurangi kontrak-kontrak minyak yang disepakati Pertamina. Terutama untuk kontrak spot dan jangka pendek, yang jangka panjang akan tetap berlangsung sesuai kesepakatan.

Berdasar hitungan sementara, minyak jatah ekspor atau domestik yang bisa dimanfaatkan Pertamina ada sebanyak 325 ribu barel per hari. "Itu yang bisa kami ambil, ini sedang didetailkan masing-masing KKKS-nya karena ujungnya harus business to business meski regulasi dari pemerintah," kata dia.

Intinya, lanjut Nicke, Pertamina berkomitmen untuk ambil semua jatah minyak tersebut, karena meski diambil kebutuhan impor tetap masih ada terkait konsumsi yang tinggi.

"Hari ini kami masih impor 400 ribu barel, ya dikurangi saja. Kemarin baru dapat 225 ribu barel. Nanti masih impor tapi mengecil," kata dia.

Soal penghematan, ia mengaku belum menghitung secara pasti. Tetapi ini merupakan bentuk upaya Pertamina untuk stabilisasi rupiah.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di 2017, impor minyak mentah dan BBM Pertamina sebenarnya sudah sama besar yakni 370 ribu barel BBM dan 360 ribu barel minyak.

Jika membeli jatah domestik, maka yang bisa dikurangi adalah impor minyak mentah. Sementara BBM masih akan berjalan. Sama seperti pernyataan Nicke, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar juga menyatakan, pembelian minyak jatah kontraktor ini sebenarnya juga menggunakan dolar. "Tapi bisa lebih murah karena ada biaya ongkos yang bisa dihemat," katanya.
(gus/wed) Next Article Sah, Nicke Widyawati Jadi Direktur Utama Pertamina

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular