Rupiah Anjlok, Ini 3 Keluhan 'Konglomerat Junior' ke Jokowi

Arys Aditya, CNBC Indonesia
27 August 2018 16:59
Jokowi dan konglomerat generasi kedua dan ketiga mengadakan rapat hari ini.
Foto: CNBC Indonesia/Arys Aditya
Jakarta, CNBC Indonesia - Para konglomerat Indonesia hari ini, Senin (27/8/2018), bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka. Pertemuan ini terjadi di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, yang salah satunya diakibatkan karena melebarnya defisit neraca perdagangan.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Rosan Roeslani, mengatakan pertemuan dilakukan konglomerat junior atau generasi kedua dan ketiga dari grup konglomerasi besar di RI.

"[Pertemuan] ini dengan generasi kedua dan ketiga pengusaha nasional. Presiden menyampaikan update perekonomian dan langkah pemerintah menghadapi situasi. Pertemuan sangat cair dan berlangsung dua jam," katanya.



Rosan mengatakan Jokowi mempersilakan para konglomerat untuk menyampaikan keluhan yang dihadapi mereka di dunia usaha RI.

Dia mengungkapkan para konglomerat junior kemudian menyampaikan bahwa kendala di RI saat ini adalah perizinan dan birokrasi.

"Presiden berjanji mempermudah perizinan dan birokrasi yang selama ini menjadi kendala," katanya.



Di samping itu, lanjut Rosan, para konglomerat juga menilai RI kekurangan SDM berkualitas sehingga berdampak pada hambatan investasi.

"Kita sampaikan kendala SDM yang berkualitas yang bisa menghambat investasi kita," tutur Rosan.

Adapun pada kesempatan itu, Jokowi juga mendorong agar para konglomerat tetap semangat untuk meningkatkan ekspor dan investasi di tengah tekanan nilai tukar mata uang dan perang dagang.

Konglomerat junior yang hadir dalam pertemuan itu antara lain Axton Salim (Salim Group), Martin Hartono (Djarum Group), dan Michael Widjaja (Sinar Mas).
(ray/ray) Next Article Virus Corona Bikin Impor dari China Anjlok di Februari 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular