
Mendag: Impor Beras Tak Ada Hubungannya dengan Pilpres 2019
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
27 August 2018 13:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui rapat koordinasi terbatas (rakortas) di tingkat Kementerian Koordinator bidang Perekonomian memutuskan izin impor sebanyak 2 juta ton.
Sebanyak 1 juta ton, yang merupakan bagian dari total izin 2 juta ton itu, akan diimpor di sisa akhir tahun ini.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, mengatakan impor beras yang dilakukan tidak ada hubungannya dengan Pilpres 2019.
Dia menegaskan impor beras bukan karena pemerintah ingin menjaga agar harga tidak naik pada tahun politik.
Enggar mengatakan pemerintah berupaya agar harga pangan termasuk beras tidak naik di bulan apa pun.
"Loh, kita nggak semata-mata bicara soal pemilu. Kita bicara inflasi, kita kan nggak mungkin membiarkan harga naik. Di bulan apapun, kita tidak akan membiarkan karena kita akan tetap menjaga inflasi 3,5%," tegasnya, Senin (27/8/2018).
Saat ditanya apakah impor beras terbaru ini menjadi yang terakhir di tahun ini, Mendag berharap demikian.
"Insya Allah," pungkasnya.
Enggar mengatakan impor beras dianggap perlu untuk mengisi ketersediaan stok nasional.
"Dan tolong diingat, tahun 2014 kita impor 2,5 juta ton. Tahun 2015-2016 kita impor 1,5 juta ton. Itu kan akumulasi sehingga persediaannya tetap berjalan. Kemudian [tahun ini] kita mengimpor 500, 500 dan 1 juta, menjadi 2 juta ton," kata dia.
Kita anggap cukup dengan asumsi produksinya berjalan dengan baik. Kita nggak bakalan impor kalau ketersediaan cukup dan harganya sesuai dengan HET [harga eceran tertinggi]."
(ray/ray) Next Article Mendag: Izin Impor Beras Hanya 2 Juta Ton Tahun Ini
Sebanyak 1 juta ton, yang merupakan bagian dari total izin 2 juta ton itu, akan diimpor di sisa akhir tahun ini.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, mengatakan impor beras yang dilakukan tidak ada hubungannya dengan Pilpres 2019.
Enggar mengatakan pemerintah berupaya agar harga pangan termasuk beras tidak naik di bulan apa pun.
"Loh, kita nggak semata-mata bicara soal pemilu. Kita bicara inflasi, kita kan nggak mungkin membiarkan harga naik. Di bulan apapun, kita tidak akan membiarkan karena kita akan tetap menjaga inflasi 3,5%," tegasnya, Senin (27/8/2018).
Saat ditanya apakah impor beras terbaru ini menjadi yang terakhir di tahun ini, Mendag berharap demikian.
"Insya Allah," pungkasnya.
Enggar mengatakan impor beras dianggap perlu untuk mengisi ketersediaan stok nasional.
"Dan tolong diingat, tahun 2014 kita impor 2,5 juta ton. Tahun 2015-2016 kita impor 1,5 juta ton. Itu kan akumulasi sehingga persediaannya tetap berjalan. Kemudian [tahun ini] kita mengimpor 500, 500 dan 1 juta, menjadi 2 juta ton," kata dia.
Kita anggap cukup dengan asumsi produksinya berjalan dengan baik. Kita nggak bakalan impor kalau ketersediaan cukup dan harganya sesuai dengan HET [harga eceran tertinggi]."
(ray/ray) Next Article Mendag: Izin Impor Beras Hanya 2 Juta Ton Tahun Ini
Most Popular