
Internasional
Jadi Korban Politik, Julie Bishop Mundur dari Menlu Australia
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
26 August 2018 18:02

Jakarta, CNBC Indonesia- Julie Bishop mengumumkan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Luar Negeri Australia, pada hari ini.
Pengunduran dirinya tak lepas dari rentetan pelengseran Perdana Menteri Australia Malcom Turnbull pada Jumat, (24/8/2018), setelah tak lagi jadi ketua Partai Liberal.
Sampai saat ini Bishop belum memutuskan apakah akan ikut di pemilu mendatang, apalagi sebelumnya ia juga baru saja dikalahkan oleh Scott Morrison di kontes kepemimpinan Partai Liberal.
Dikutip dari BBC, Bishop menegaskan meskipun mundur sebagai Menlu, ia masih akan duduk di kursi parlemen. "Hari ini saya sudah ajukan pengunduran diri saya dari kabinet sebagai menteri luar negeri. Namun saya akan tetap duduk di backbench dan tetap bersuara lantang untuk Australia Barat," katanya.
Sementara ini, Morisson mengatakan Marise Payne akan menggantikan Bishop sebagai menteri luar negeri.
Morrison memenangkan pemungutan suara tiga putaran yang diadakan untuk memilih pemimpin Partai Liberal menggantikan Turnbull. Pesaingnya termasuk mantan Menteri Dalam Negeri Peter Dutton dan Menteri Luar Negeri Julie Bishop. Morrison memenangkan 45 berbanding 40 suara di pertemuan partai.
Turnbull tidak ikut bersaing dalam pemungutan suara itu setelah ia kehilangan dukungan mayoritas dari anggota partainya, CNBC International melaporkan.
Ia sempat memenangkan pemungutan suara untuk memenangkan kepemimpinan partai dengan hasil tipis melawan Dutton awal pekan ini. Sejak saat itu, beberapa menteri senior berpaling dari Turnbull.
Dilansir dari ABC News, bocoran dari grup whatsapp menyebut mundurnya Bishop juga tak lepas dari skandal saling tikam parlemen Australia. Bishop juga disebut-sebut sebagai korban dari kejinya politik elit ini.
Di grup whats app itu para parlemen diminta untuk tidak memberikan suara kepada Bishop, meskipun mereka menginginkannya.
(gus) Next Article Umumkan Perjanjian Dagang, PM Baru Australia Akan Kunjungi RI
Pengunduran dirinya tak lepas dari rentetan pelengseran Perdana Menteri Australia Malcom Turnbull pada Jumat, (24/8/2018), setelah tak lagi jadi ketua Partai Liberal.
Dikutip dari BBC, Bishop menegaskan meskipun mundur sebagai Menlu, ia masih akan duduk di kursi parlemen. "Hari ini saya sudah ajukan pengunduran diri saya dari kabinet sebagai menteri luar negeri. Namun saya akan tetap duduk di backbench dan tetap bersuara lantang untuk Australia Barat," katanya.
Sementara ini, Morisson mengatakan Marise Payne akan menggantikan Bishop sebagai menteri luar negeri.
Morrison memenangkan pemungutan suara tiga putaran yang diadakan untuk memilih pemimpin Partai Liberal menggantikan Turnbull. Pesaingnya termasuk mantan Menteri Dalam Negeri Peter Dutton dan Menteri Luar Negeri Julie Bishop. Morrison memenangkan 45 berbanding 40 suara di pertemuan partai.
Turnbull tidak ikut bersaing dalam pemungutan suara itu setelah ia kehilangan dukungan mayoritas dari anggota partainya, CNBC International melaporkan.
Ia sempat memenangkan pemungutan suara untuk memenangkan kepemimpinan partai dengan hasil tipis melawan Dutton awal pekan ini. Sejak saat itu, beberapa menteri senior berpaling dari Turnbull.
Dilansir dari ABC News, bocoran dari grup whatsapp menyebut mundurnya Bishop juga tak lepas dari skandal saling tikam parlemen Australia. Bishop juga disebut-sebut sebagai korban dari kejinya politik elit ini.
Di grup whats app itu para parlemen diminta untuk tidak memberikan suara kepada Bishop, meskipun mereka menginginkannya.
(gus) Next Article Umumkan Perjanjian Dagang, PM Baru Australia Akan Kunjungi RI
Most Popular