RI Menuju Rekor 10 Tahun Tak Capai Target Pajak
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
24 August 2018 07:10
Jakarta, CNBC Indonesia - Realisasi penerimaan pajak tahun ini diperkirakan akan kembali mengalami kekurangan penerimaan (shortfall), meskipun kemungkinan besar angkanya tidak akan setinggi tahun-tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, dikutip CNBC Indonesia, (24/8/2018), realisasi penerimaan pajak per 20 Agustus mencapai Rp 760,5 triliun atau 53,41% dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp 1.424 triliun.
Secara garis besar, angka realisasi tersebut mengalami pertumbuhan yang cukup positif dari periode sama tahun lalu. Realisasi penerimaan hingga pertengahan Agustus tumbuh 15,49% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Jika melihat per jenis pajak, seluruh komponen penerimaan pun mengalami pertumbuhan yang cukup menggembirakan. Pengumpulan pajak penghasilan (PPh) nonmigas, misalnya, tercatat Rp 432,2 triliun atau tumbuh 15,46% secara tahunan.
Sementara itu, penerimaan pajak pertambahan nilai (PPN) dan PPnBM tercatat Rp 280,9 triliun atau tumbuh 15,2%. Adapun untuk PPh migas sebesar Rp 760,57 triliun, tumbuh 15,49% dari periode yang sama tahun lalu.
Dengan capaian tersebut, otoritas pajak memperkirakan realisasi penerimaan pajak hingga akhir tahun mencapai Rp 1.351 triliun atau sekitar 94,8% dari target yang ditetapkan pemerintah.
Dengan proyeksi tersebut, kemungkinan besar realisasi penerimaan pajak akan kembali mengalami shortfall sekitar Rp 73 triliun. Artinya, dalam 10 tahun terakhir penerimaan pajak tidak pernah mencapai target.
Terakhir kalinya penerimaan pajak mencapai target, terjadi pada tahun anggaran 2008 pada saat Sri Mulyani Indrawati menjabat sebagai menteri keuangan di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
(prm) Next Article Penerimaan Kuartal I: Pajak Tumbuh 10,62%, Bea Cukai 17,6%
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, dikutip CNBC Indonesia, (24/8/2018), realisasi penerimaan pajak per 20 Agustus mencapai Rp 760,5 triliun atau 53,41% dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp 1.424 triliun.
Secara garis besar, angka realisasi tersebut mengalami pertumbuhan yang cukup positif dari periode sama tahun lalu. Realisasi penerimaan hingga pertengahan Agustus tumbuh 15,49% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, penerimaan pajak pertambahan nilai (PPN) dan PPnBM tercatat Rp 280,9 triliun atau tumbuh 15,2%. Adapun untuk PPh migas sebesar Rp 760,57 triliun, tumbuh 15,49% dari periode yang sama tahun lalu.
Dengan capaian tersebut, otoritas pajak memperkirakan realisasi penerimaan pajak hingga akhir tahun mencapai Rp 1.351 triliun atau sekitar 94,8% dari target yang ditetapkan pemerintah.
Dengan proyeksi tersebut, kemungkinan besar realisasi penerimaan pajak akan kembali mengalami shortfall sekitar Rp 73 triliun. Artinya, dalam 10 tahun terakhir penerimaan pajak tidak pernah mencapai target.
Terakhir kalinya penerimaan pajak mencapai target, terjadi pada tahun anggaran 2008 pada saat Sri Mulyani Indrawati menjabat sebagai menteri keuangan di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
(prm) Next Article Penerimaan Kuartal I: Pajak Tumbuh 10,62%, Bea Cukai 17,6%
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular