
Penerimaan Pajak Belum Sampai Setengahnya di Semester I-2018
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
10 July 2018 16:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan pajak sepanjang semester pertama tahun ini mencapai Rp 582,54 triliun atau 40,84% dari target yang ditetapkan dalam APBN 2018 sebesar Rp 1.424 triliun.
Direktur Jenderal Pajak Robert Pakpahan mengatakan realisasi tersebut tumbuh mencapai 13,96%. Jika tanpa menggunakan hasil dari program amnesti pajak, maka pertumbuhan realisasi penerimaan tersebut tumbuh 16,71%.
"Dalam waktu dekat, Kementerian Keuangan akan menyampaikan yang lebih detail," kata Robert dalam diskusi di kantor pusat DJP, Selasa (10/7/2018).
Berdasarkan data otoritas pajak, realisasi tersebut utamanya ditopang oleh penerimaan pajak penghasilan (PPh) pasal 21 Karyawan yang mengalami pertumbuhan 22,23%.
Kemudian, disusul oleh PPh 22 impor tumbuh 28%, PPh Badan tumbuh 23,79%, PPh Orang Pribadi (OP) tumbuh 20,06%, dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tumbuh 24,96%.
Merinci lebih jauh, sektor pertambangan menjadi penyumbang terbesar realisasi penerimaan sepanjang 6 bulan pertama tahun ini, di mana sektor ini tumbuh 79,71%.
Kemudian disusul oleh sektor pertanian tumbuh 34,25%, sektor perdagangan tumbuh 27,91%, dan sektor industri pengolahan yang mengalami pertumbuhan 12,64%.
Sebagai informasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku optimistis realisasi pendapatan negara sepanjang tahun ini bisa mencapai target yang ditetapkan sebesar Rp 1.894,7 triliun.
Bendahara negara memandang, penerimaan pajak dan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) akan berkontribusi besar pada pendapatan negara sepanjang tahun ini.
(dru) Next Article Penerimaan Kuartal I: Pajak Tumbuh 10,62%, Bea Cukai 17,6%
Direktur Jenderal Pajak Robert Pakpahan mengatakan realisasi tersebut tumbuh mencapai 13,96%. Jika tanpa menggunakan hasil dari program amnesti pajak, maka pertumbuhan realisasi penerimaan tersebut tumbuh 16,71%.
"Dalam waktu dekat, Kementerian Keuangan akan menyampaikan yang lebih detail," kata Robert dalam diskusi di kantor pusat DJP, Selasa (10/7/2018).
Kemudian, disusul oleh PPh 22 impor tumbuh 28%, PPh Badan tumbuh 23,79%, PPh Orang Pribadi (OP) tumbuh 20,06%, dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tumbuh 24,96%.
Merinci lebih jauh, sektor pertambangan menjadi penyumbang terbesar realisasi penerimaan sepanjang 6 bulan pertama tahun ini, di mana sektor ini tumbuh 79,71%.
Kemudian disusul oleh sektor pertanian tumbuh 34,25%, sektor perdagangan tumbuh 27,91%, dan sektor industri pengolahan yang mengalami pertumbuhan 12,64%.
Sebagai informasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku optimistis realisasi pendapatan negara sepanjang tahun ini bisa mencapai target yang ditetapkan sebesar Rp 1.894,7 triliun.
Bendahara negara memandang, penerimaan pajak dan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) akan berkontribusi besar pada pendapatan negara sepanjang tahun ini.
(dru) Next Article Penerimaan Kuartal I: Pajak Tumbuh 10,62%, Bea Cukai 17,6%
Most Popular