Bertikai dengan AS di WTO, RI Harus Punya Strategi Tepat

Exist In Exist, CNBC Indonesia
21 August 2018 13:48
Kebijakan impor hortikultura RI dinilai semata demi melindungi petani di dalam negeri.
Foto: REUTERS/Denis Balibouse
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia dan Amerika Serikat tengah bertikai di panel World Trade Organization (WTO).

Kebijakan RI soal impor hortikultura, hewan dan produk hewan sudah dinyatakan sebagai kebijakan proteksionisme oleh WTO. Pemerintah Indonesia pun mencabut aturan itu.

Tapi, AS belum puas dengan langkah RI dan malah menyebut industri Negeri Paman Sam menderita kerugian US$ 350 juta (Rp 5 triliun). Kemudian, AS meminta ganti rugi senilai itu ke RI.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani, mengatakan pertikaian AS dan RI di WTO hanya soal strategi masing-masing negara.


"Ya itu sebetulnya bergantung kita argumentasinya gimana. Karena yang namanya Uni Eropa juga melakukan hal yang sama, Amerika juga sama, kita kan kena ban yang CPO. Jadi, sebetulnya kalau bicara upaya-upaya seperti itu semua negara melakukan. Kita yang harus pandai-pandai bisa menjawabnya," kata dia, Selasa (21/8/2018).

Hariyadi menilai kebijakan hortikultura yang diputuskan RI itu semata demi melindungi petani di dalam negeri.

"Jadi, harus dicari argumentasi yang tepat. Dalam membuat larangan impor dan sebagainya harus diperhitungkan dampaknya apa."

Terkait dengan kesulitan perusahaan AS yang hingga kini masih kesulitan mendapat izin untuk mengirim produk hortikultura ke RI, Hariyadi mengatakan itu bisa saja memang strategi dari pemerintah. '

"Dan menurut saya itu sah-sah saja karena untuk melindungi petani kita. Pintar-pintarnya kita mengendalikan ini, yang penting kepentingan nasional kita."
(ray/ray) Next Article RI Yakin Sudah Penuhi Keputusan WTO, AS Tetap Minta Rp 5 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular