
Menteri Rini Klaim Proyek BUMN Tak Pengaruhi CAD
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
18 August 2018 15:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno memberikan tanggapan perihal pelebaran defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD) pada kuartal II-2018. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), defisit CAD mencapai US$ 8 miliar atau 3% dari PDB.
Nilai itu lebih tinggi dari periode kuartal I -2018 yang hanya mencapai US$ 5,7 miliar. Nilai tersebut juga lebih besar dibandingkan kuartal II-2017 yang tercatat hanya US$ 5 miliar.
"Yang perlu ditekankan neraca transaksi berjalan harus dijaga," ujar Rini kepada wartawan saat ditemui di sela-sela mengujungi rumah hasil renovasi sejumlah BUMN di Petojo Selatan, Gambir, Jakarta, Sabtu (18/8/2018).
Menurut dia, apabila sudah ada proyek yang berjalan (sudah ada financial closing), namun belum ada alat yang dibeli, proyek itu tetap berjalan. Mengapa demikian?
"Karena kalau pinjaman dari luar dan dan kita membeli barang dari luar itu tidak memberi efek ke transaksi berjalan. Karena dana devisa kita dapat juga dari luar," kata Rini.
Mantan petinggi Astra itu mencontohkan proyek kereta cepat yang menghubungkan Jakarta dan Bandung. Pemerintah sudah mendapatkan pinjaman dengan durasi pengembalian 40 tahun.
"Jadi setelah kita menarik setelah 40 tahun, kita tidak ada pembayaran apapun. Jadi itu tidak berpengaruh ke transaksi berjalan," ujar Rini.
(dru) Next Article Jokowi : 'Hantu' CAD Pergi, Kita Merdeka!
Nilai itu lebih tinggi dari periode kuartal I -2018 yang hanya mencapai US$ 5,7 miliar. Nilai tersebut juga lebih besar dibandingkan kuartal II-2017 yang tercatat hanya US$ 5 miliar.
"Yang perlu ditekankan neraca transaksi berjalan harus dijaga," ujar Rini kepada wartawan saat ditemui di sela-sela mengujungi rumah hasil renovasi sejumlah BUMN di Petojo Selatan, Gambir, Jakarta, Sabtu (18/8/2018).
"Karena kalau pinjaman dari luar dan dan kita membeli barang dari luar itu tidak memberi efek ke transaksi berjalan. Karena dana devisa kita dapat juga dari luar," kata Rini.
Mantan petinggi Astra itu mencontohkan proyek kereta cepat yang menghubungkan Jakarta dan Bandung. Pemerintah sudah mendapatkan pinjaman dengan durasi pengembalian 40 tahun.
"Jadi setelah kita menarik setelah 40 tahun, kita tidak ada pembayaran apapun. Jadi itu tidak berpengaruh ke transaksi berjalan," ujar Rini.
(dru) Next Article Jokowi : 'Hantu' CAD Pergi, Kita Merdeka!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular