
Sri Mulyani: Harga Minyak Sumber Ketidakpastian APBN 2019
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
16 August 2018 17:15

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengakui adanya tantangan tersendiri dalam penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019.
Tantangannya adalah soal ketidakpastian harga minyak dunia. Harga minyak di asumsi makro RAPBN 2019 diajukan di angka US$ 70 per barel. "Ini prediksi paling sulit, terus terang kami gunakan US$ 70 dari tren beberapa bulan terakhir. Kami prediksi US$ 70 ini adalah safe range untuk buat APBN lebih kredibel," kata Sri, dalam konferensi pers, Kamis (16/8/2018).
Ia mengakui, proyeksi minyak tahun depan secara global tidak bisa dipastikan, ada yang proyeksi bisa naik sampai US$ 90 per barel bisa juga sampai US$ 59 per barel.
Sementara, untuk lifting minyak 2019 targetnya adalah 750 ribu barel dan gas 1,25 juta barel setara minyak per hari. Target lifting ini lebih rendah ketimbang target lifting 2018 yang dipatok di 800 ribu barel per hari.
Sebagai informasi, Harga minyak jenis brent kontrak pengiriman Oktober 2018 naik 0,64% ke level US$71,21/barel, sementara harga minyak light sweet kontrak September 2018 juga meningkat 0,21% ke US$65,15/barel pada perdagangan hari ini Kamis (16/08/2018) hingga pukul 09.15 WIB.
(wed) Next Article Ini Asumsi Makro RAPBN 2019, Defisit Anggaran 1,6-1,9% PDB
Tantangannya adalah soal ketidakpastian harga minyak dunia. Harga minyak di asumsi makro RAPBN 2019 diajukan di angka US$ 70 per barel. "Ini prediksi paling sulit, terus terang kami gunakan US$ 70 dari tren beberapa bulan terakhir. Kami prediksi US$ 70 ini adalah safe range untuk buat APBN lebih kredibel," kata Sri, dalam konferensi pers, Kamis (16/8/2018).
Sementara, untuk lifting minyak 2019 targetnya adalah 750 ribu barel dan gas 1,25 juta barel setara minyak per hari. Target lifting ini lebih rendah ketimbang target lifting 2018 yang dipatok di 800 ribu barel per hari.
Sebagai informasi, Harga minyak jenis brent kontrak pengiriman Oktober 2018 naik 0,64% ke level US$71,21/barel, sementara harga minyak light sweet kontrak September 2018 juga meningkat 0,21% ke US$65,15/barel pada perdagangan hari ini Kamis (16/08/2018) hingga pukul 09.15 WIB.
(wed) Next Article Ini Asumsi Makro RAPBN 2019, Defisit Anggaran 1,6-1,9% PDB
Most Popular