
Internasional
Untung Besar, AS Raup Rp 20 T dari Bea Impor Baja & Aluminium
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
14 August 2018 14:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam waktu kurang dari lima bulan, pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengumpulkan lebih dari US$1,4 miliar (Rp 20,4 triliun) pendapatan baru yang berasal dari pengenaan tarif impor baja dan aluminium, menurut laporan terbaru yang disiapkan untuk anggota Kongres.
Congressional Research Service (CRS) memperkirakan bahwa antara 23 Maret sampai 16 Juli, AS menghasilkan US$1,1 miliar dan US$344,2 juta masing-masing dari tarif impor atas baja dan aluminium luar negeri.
Pendapatan tersebut muncul karena negosiasi perdagangan dengan sekutu terus berlanjut dan Trump berencana untuk menaikkan tarif impor di negara-negara lain, seperti Turki.
CRS mengatakan tarif baru bisa menambah pendapatan AS sekitar US$7,5 miliar - US$5,8 miliar untuk baja dan US$1,7 miliar untuk aluminium, berdasarkan tingkat impor tahun lalu. Pada tahun 2017, AS mengimpor produk baja senilai US$29 miliar dan aluminium US$17,4 miliar.
Trump mengatakan tarif impor, yang awalnya diperkenalkan sebagai ketentuan keamanan nasional, bisa memiliki manfaat tambahan untuk mengurangi defisit federal, yang naik menjadi US$77 miliar pada Juli, lebih besar daripada defisit anggaran Juli 2017 yang sebesar US$43 miliar.
Selain itu, utang Departemen Keuangan untuk membiayai operasi pemerintah akan mencapai US$1 triliun tahun ini untuk pertama kalinya, dilansir dari CNBC International.
"Karena Tarif kita akan dapat mulai membayar sebagian utang kita, sebesar US$21 Triliun, dari total utang yang telah terakumulasi," tulis Trump di Twitter-nya pada 5 Agustus. "Paling tidak, kita akan membuat Penawaran Perdagangan yang jauh lebih baik untuk negara kita!"
Ketika ditanya tentang pendapatan yang dihasilkan oleh tarif impor dalam acara 'Squawk Box' CNBC, Menteri Keuangan Steven Mnuchin, mengatakan: "Kami berada di tahap awal, jadi saya tidak akan memberikan angka tertentu ... tujuan jangka panjang kami tidak untuk mengumpulkan tarif. Tujuan jangka panjang kami adalah memiliki perdagangan yang bebas dan adil dan timbal balik."
Pembayaran tarif dikumpulkan oleh Patroli Bea Cukai dan Perbatasan AS dan langsung masuk ke kas umum Departemen Keuangan.
CRS mengakui bahwa pendapatan tarif akan dipengaruhi oleh "efek dinamis", seperti pengecualian yang diberikan oleh Departemen Perdagangan dan pengembalian kepada perusahaan yang telah membayar tarif impor. Pada 6 Agustus, Departemen Perdagangan telah menerima 33.099 permintaan pengecualian, menyetujui 1.428 permintaan, dan menolak 702 permintaan.
Artinya ada puluhan ribu permintaan tidak terjawab, dan perusahaan-perusahaan beroperasi di bawah kondisi yang tidak pasti untuk sementara waktu.
Metal Partners International, sebuah perusahaan baja yang berbasis di Illinois, telah menanggung kenaikan harga baja lebih dari US$3 juta sejak Mei karena menunggu hasil dari permintaan pengecualiannya kepada pemerintah.
Harga yang lebih tinggi akan memengaruhi pengiriman baja baru yang dikirim ke Houston dari Turki, karena pemerintah AS menaikkan tarif impor baja ke Turki dua kali lipat, menjadi 50%.
"Ini jelas merupakan gelombang kejut bagi kami saat ini," kata Frank Bergren, pemilik Metal Partners, kepada CNBC.
(prm) Next Article UE Tuntut Pembebasan Permanen dari Bea Impor Baja AS
Congressional Research Service (CRS) memperkirakan bahwa antara 23 Maret sampai 16 Juli, AS menghasilkan US$1,1 miliar dan US$344,2 juta masing-masing dari tarif impor atas baja dan aluminium luar negeri.
Pendapatan tersebut muncul karena negosiasi perdagangan dengan sekutu terus berlanjut dan Trump berencana untuk menaikkan tarif impor di negara-negara lain, seperti Turki.
Trump mengatakan tarif impor, yang awalnya diperkenalkan sebagai ketentuan keamanan nasional, bisa memiliki manfaat tambahan untuk mengurangi defisit federal, yang naik menjadi US$77 miliar pada Juli, lebih besar daripada defisit anggaran Juli 2017 yang sebesar US$43 miliar.
Selain itu, utang Departemen Keuangan untuk membiayai operasi pemerintah akan mencapai US$1 triliun tahun ini untuk pertama kalinya, dilansir dari CNBC International.
"Karena Tarif kita akan dapat mulai membayar sebagian utang kita, sebesar US$21 Triliun, dari total utang yang telah terakumulasi," tulis Trump di Twitter-nya pada 5 Agustus. "Paling tidak, kita akan membuat Penawaran Perdagangan yang jauh lebih baik untuk negara kita!"
Ketika ditanya tentang pendapatan yang dihasilkan oleh tarif impor dalam acara 'Squawk Box' CNBC, Menteri Keuangan Steven Mnuchin, mengatakan: "Kami berada di tahap awal, jadi saya tidak akan memberikan angka tertentu ... tujuan jangka panjang kami tidak untuk mengumpulkan tarif. Tujuan jangka panjang kami adalah memiliki perdagangan yang bebas dan adil dan timbal balik."
Pembayaran tarif dikumpulkan oleh Patroli Bea Cukai dan Perbatasan AS dan langsung masuk ke kas umum Departemen Keuangan.
CRS mengakui bahwa pendapatan tarif akan dipengaruhi oleh "efek dinamis", seperti pengecualian yang diberikan oleh Departemen Perdagangan dan pengembalian kepada perusahaan yang telah membayar tarif impor. Pada 6 Agustus, Departemen Perdagangan telah menerima 33.099 permintaan pengecualian, menyetujui 1.428 permintaan, dan menolak 702 permintaan.
Artinya ada puluhan ribu permintaan tidak terjawab, dan perusahaan-perusahaan beroperasi di bawah kondisi yang tidak pasti untuk sementara waktu.
Metal Partners International, sebuah perusahaan baja yang berbasis di Illinois, telah menanggung kenaikan harga baja lebih dari US$3 juta sejak Mei karena menunggu hasil dari permintaan pengecualiannya kepada pemerintah.
Harga yang lebih tinggi akan memengaruhi pengiriman baja baru yang dikirim ke Houston dari Turki, karena pemerintah AS menaikkan tarif impor baja ke Turki dua kali lipat, menjadi 50%.
"Ini jelas merupakan gelombang kejut bagi kami saat ini," kata Frank Bergren, pemilik Metal Partners, kepada CNBC.
(prm) Next Article UE Tuntut Pembebasan Permanen dari Bea Impor Baja AS
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular