Driver Tetap Demo di Asian Games, Bantah Go-Jek Cs Soal Tarif

Exist In Exist, CNBC Indonesia
14 August 2018 09:08
Driver yang tergabung dalam Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) menuntut adanya kenaikan tarif dasar.
Foto: CNBC Indonesia/Fitri Said
Jakarta, CNBC Indonesia - Gerakan Aksi Roda Dua membantah pernyataan aplikator seperti Go-Jek dan Grab terkait adanya kenaikan tarif ojek online.

Ketua Umum Garda, Igun Wicaksono, mengatakan yang dinyatakan kenaikan tarif oleh para aplikator seperti Go-Jek dan Grab adalah perhitungan rata-rata. Sementara itu, yang dituntut pihaknya adalah kenaikan tarif dasar.

"Yang kami tuntut adalah kembalikan tarif dasar seperti saat dahulu mereka beroperasi di Indonesia, sebesar Rp 3.000-4.000/km. Namun, yang dinilai oleh para aplikator ini tarif rata-rata. Itu bukan yang kami harapkan," katanya saat dihubungi CNBC Indonesia, Selasa (14/8/2018).

Igun mengatakaan saat ini tarif ojek online berkisar di Rp 1.200-1.600/km.



Karena itu, kata dia, Garda tetap akan menjalankan aksi demonstrasi sesuai rencana yakni saat acara pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. "Aksi tetap berlanjut," ujar Igun.

Dia menegaskan aksi tersebut merupakan salah satu bentuk mengemukakan pendapat di muka umum.

"Mengemukakan pendapat dimuka umum diatur dalam undang-undang dan dalam aksi nanti pihak para pengemudi ojek online akan ikuti arahan aparat berwenang," pungkasnya.

Seperti diketahui, Go-Jek dan Grab telah mengungkapkan tarif ojek online menjelang pembukaan Asian Games 2018. Hal ini salah satunya dipicu karena adanya ancaman demonstrasi dari Garda yang menuntut adanya kenaikan tarif ojek online.

Manajemen Grab beberapa waktu lalu menyatakan telah meningkatkan rata-rata tarif secara berkala hingga jauh di atas Rp 2.000/km.

Sementara itu, Go-jek menuturkan rata-rata tarif yang ditetapkan pihaknya adalah Rp 2.200-3.300/km.
(ray/ray) Next Article Lagi, Driver Ojek Online Ancam Demo Besar Pada 19 September

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular