Lusa, RI-AS Bakal Bertemu Bahas Tuntutan Trump Rp 5 T

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
13 August 2018 20:01
RI-AS akan bertemu di Jenewa untuk meluruskan sengketa dagang Rp 5 triliun
Foto: REUTERS/Carlos Barria
Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah melalui Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) untuk WTO (World Trade Organization) akan menemui Perwakilan AS di Jenewa, Swiss pada Rabu, 15 Agustus besok.

Pertemuan ini akan membahas permohonan terbaru AS kepada WTO pada awal Agustus kemarin yang pada intinya menganggap pemerintah Indonesia tidak mematuhi putusan panel WTO terdahulu terkait kebijakan restriksi impor produk hortikultura dan produk hewan. 



Paman Sam mensinyalir kerugian yang diderita industrinya sepanjang 2017 lalu akibat kebijakan pemerintah RI tersebut mencapai US$ 350 juta (sekitar Rp 5 triliun).

"Tanggal 15 nanti kita akan meminta penjelasan dari pihak AS soal filing terbaru mereka, apa sih yang menurut mereka kita belum patuh. Kita minta detailkan, matrikskan. Untuk saat ini, kita minta mereka mempelajari perubahan Permentan [Peraturan Menteri Pertanian] dan Permendag [Peraturan Menteri Perdagangan] yang telah kita lakukan," jelas Oke di kantornya, Senin (13/8/2018).

Oke menyebutkan, pemerintah telah menerbitkan Permendag No. 64/2018 dan Permentan No. 24/2018 tentang Ketentuan dan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura serta Permendag No. 65/2018 dan Permentan No. 23/2018 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan sebagai tindak lanjut kepatuhan (compliance) atas putusan panel WTO terdahulu yang memenangkan gugatan AS dan Selandia Baru. Perubahan itu dilakukan sebelum tanggal 22 Juli lalu sesuai dengan tenggat waktu 8 bulan yang diberikan WTO (reasonable period of time).

Menurut Oke, sebenarnya pemerintah RI telah menyatakan sudah sepenuhnya mematuhi putusan tersebut. 

"Namun, karena AS hanya diberikan waktu selama 20 hari sejak tanggal 22 Juli lalu, jadi mereka gunakan dulu haknya. Soal keputusan berapa besarnya kerugian AS, Arbitrase WTO yang akan menentukan comply atau tidaknya Indonesia," jelasnya.

Oke menambahkan, pada 27 Agustus nanti perwakilan US Trade Representatives (USTR) akan berkunjung ke tanah air, diikuti kunjungan Kementerian Perdagangan AS (US Department of Commerce) antara 22-29 Agustus nanti.

"Kunjungan itu untuk menyusun bagaimana kita meningkatkan nilai perdagangan RI-AS menuju US$ 50 miliar. Jadi semuanya positif," pungkasnya.


(gus) Next Article RI Batasi Impor 500 Barang, Langgar WTO? Ini Kata Kemendag

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular