Bantah Ancaman Mogok, Bos Pelni: Gaji Take Home Pay Rp 6 Juta

Exist In Exist, CNBC Indonesia
10 August 2018 17:30
Pekerja Pelni dikabarkan ingin melancarkan mogok nasional, namun manajemen membantah.
Foto: Detikcom
Jakarta, CNBC Indonesia - Serikat Pekerja (SP) PT Pelni berencana untuk melakukan mogok kerja nasional salah satunya untuk menuntut kenaikan gaji pokok yang saat ini disebut masih di bawah UMR (Upah Minimum Regional).

Direktur Armada PT Pelni Tukul Harsono membantah hal tersebut. Dia menyebutkan saat ini gaji terendah karyawan Pelni sudah di atas UMR yaitu sekitar Rp 6 juta hingga Rp 7 juta.

"Dapat kami infokan bahwa PT Pelni adalah Perusahaan BUMN secara logika tidak mungkin gaji Rp 300 ribu, sangat di bawah UMR. Perlu diketahui gaji take home pay karyawan terendah itu Rp 6 juta sampai Rp 7 juta per bulan, karyawan tertinggi sampai Rp 32 juta per bulan," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (10/8/2018).



Tukul menyebutkan tuntutan yang disampaikan SP Pelni lebih kepada gaji pensiunan. Tukul tidak bisa menentukan apakah perusahaan dapat memenuhi tuntutan tersebut karena mempertimbangkan kondisi keuangan perusahaan.

"Ya kan kita lihat potensi perusahaan karena BUMN kan. Tentu ada hitungannya. Pensiun itu kan jadi beban berat. Paling rendah ada yang Rp 400 ribu, Rp 1 juta, dinaikkan Rp 100 ribu per bulan saja harus tambah Rp 46 miliar," paparnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, karyawan seharusnya bisa menjaga kondisi keuangannya agar tidak boros dan bersiap-siap untuk masa pensiunnya.


Sementara itu, Direktur Usaha Angkutan Kapal Barang dan Tol Laut Pelni Harry Boediarto juga membantah kalau gaji karyawan di bawah UMR.

"Bohong, nggak mungkin kalau BUMN sampai seperti itu, nanti ada konfirmasi resmi dari Direktorat SDM."

(ray/ray) Next Article Digaji Rp 300 Ribu, Karyawan Pelni Pilih Mogok Kerja

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular