Internasional

Trump Umumkan Kemenangan AS di Perang Dagang Lawan China

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
05 August 2018 17:01
Trump menyebut pasar China anjlok 27% dalam 4 bulan terakhir, sementara itu pasar Amerika Serikat terus menguat.
Foto: REUTERS/Carlos Barria
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump hari ini, Minggu (5/8/2018), mengklaim telah memenangkan perang dagang melawan China.

Hal itu dikatakan Trump setelah China mengusulkan bea masuk baru terhadap produk impor AS senilai US$60 miliar (Rp 869 triliun) pada hari Jumat (3/8/2018).

"Tarif akan membuat negara kita lebih kaya daripada hari ini. Hanya orang bodoh yang tidak setuju. Kita menggunakannya untuk menegosiasikan transaksi perdagangan yang adil, dan jika negara-negara masih tidak mau bernegosiasi, mereka harus membayar banyak uang dalam bentuk bea masuk. Bagaimanapun juga kita menang," kata Trump dalam serangkaian kicauan di Twitter.

AS telah mengenakan bea masuk terhadap barang impor dari China senilai $34 miliar yang langsung dibalas oleh Negara Tirai Bambu dengan skala serupa.



Setelah itu, Trump meminta Perwakilan Dagang AS (U.S. Trade Representative/USTR) untuk mempertimbangkan menaikkan usulan bea masuk tambahan menjadi 25% dari usulan sebelumnya yaitu 10% terhadap produk impor China senilai $200 miliar.

Perang semakin memanas ketika China mengumumkan usulan bea masuk baru terhadap produk impor AS mulai dari gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) sampai pesawat.

Dalam serangkaian kicauan tersebut, Trump juga mengklaim bea masuk telah memberi dampak yang sangat positif terhadap industri baja AS. Hal tersebut merujuk pada dampak dari tarif impor 25% terhadap baja dan 10% untuk aluminium yang Trump berlakukan beberapa bulan lalu.

"Pabrik-pabrik dibuka di seluruh AS, Buruh Baja kembali bekerja, dan banyak dolar masuk ke Surat Utang [treasury] kita," ujarnya.

Trump menyebut ancaman mengenai bea masuk bekerja "jauh lebih baik daripada yang diantisipasi siapapun".

Ia juga mengatakan pasar domestik AS semakin kuat dan akan terus menguat jika segala transaksi perdagangan yang ia sebut "mengerikan" berhasil dinegosiasi ulang. Dia juga menyinggung bursa saham China yang baru saja kehilangan posisi sebagai pasar keuangan terbesar kedua di dunia akibat perang dagang.

"Pasar China sudah anjlok 27% dalam 4 bulan terakhir, dan mereka berbicara kepada kita. Pasar kita lebih kuat daripada sebelumnya, dan akan naik secara dramatis ketika transaksi Perdagangan mengerikan dinegosiasi ulang dengan sukses," kata Trump.

Sebelumnya diberitakan China lengser dari peringkat bursa saham terbesar kedua di dunia setelah nilai total saham $6,09 triliun di hari Kamis (2/8/2018) lebih rendah ketika dibandingkan dengan valuasi bursa saham Jepang senilai $6,16 triliun.

Saham-saham China terkena dampak dari ketidakpastian relasi perdagangan antara Beijing dan Washington yang terus berlanjut. Shanghai Composite anjlok sekitar 17% tahun ini dan turun 23% lebih dari posisi tertingginya selama 52 pekan ketika pasar ditutup hari Jumat.

"China, yang untuk pertama kalinya melakukan hal lebih buruk dari kita, menggelontorkan uang untuk iklan dan public relations mencoba untuk meyakinkan dan menakut-nakuti politisi kita untuk melawan saya terkait bea masuk- karena mereka [bea masuk] sangat merugikan perekonomian mereka [China]. Seperti negara lainnya. Kita Menang, tetapi harus kuat!" kata Trump.
(ray) Next Article Duh, Donald Trump Diancam Diculik & Dibunuh

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular