Menlu Retno: Tak Ada Perang Dagang RI dengan AS
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
04 August 2018 19:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) dalam kondisi yang baik, tidak ada perang dagang antara Indonesia dengan Washington.
"Tidak ada perang dagang [dengan Indonesia]. Yang terjadi Antara AS dengan Tiongkok. Kondisi hubungan perdagangan AS dengan Tiongkok pengaruhi semua negara, termasuk Indonesia," ujarnya di kementerian luar negeri, Sabtu (4/8/2018).
Retno mengatakan dalam kunjungan ke AS, Menteri Perdagangan (Mendag) bertemu dengan mitra Indonesia, yakni Mendag AS dan United States Trade Representative (USTR) serta kalangan dunia usaha. Dalam pertemuan ada keinginan untuk memperkuat perdagangan dan investasi dan mengurangi isu-isu penghambat.
"Pada saat Mendag ke sana, komitmen untuk tingkatkan sebuah hubungan yang lebih kuar sangat kelihatan. Dari kunjungan tersebut hasil laporannya positif. Hubungan yang kuat dan saling menguntungkan," tambah Retno.
Retno menekankan AS merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia. AS mitra dagang terbesar keempat Indonesia dan mitra investasi keenam untuk Indonesia.
"Indonesia ingin kembangkan sebuah hubungan yang saling menghormati, menguntungkan berdasarkan kesetaraan," jelas Retno.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pekan lalu melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat.
Perjalanan ke Negeri Paman Sam itu dilakukan setelah Amerika Serikat mengungkapkan tengah mengevaluasi apakah produk-produk Indonesia masih pantas atau tidak untuk diberikan fasilitas tarif impor rendah dalam skema generalized system of preferences (GSP).
(roy) Next Article Industri Farmasi AS Minta Fasilitas Impor ke RI Dicabut
"Tidak ada perang dagang [dengan Indonesia]. Yang terjadi Antara AS dengan Tiongkok. Kondisi hubungan perdagangan AS dengan Tiongkok pengaruhi semua negara, termasuk Indonesia," ujarnya di kementerian luar negeri, Sabtu (4/8/2018).
Retno menekankan AS merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia. AS mitra dagang terbesar keempat Indonesia dan mitra investasi keenam untuk Indonesia.
"Indonesia ingin kembangkan sebuah hubungan yang saling menghormati, menguntungkan berdasarkan kesetaraan," jelas Retno.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pekan lalu melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat.
Perjalanan ke Negeri Paman Sam itu dilakukan setelah Amerika Serikat mengungkapkan tengah mengevaluasi apakah produk-produk Indonesia masih pantas atau tidak untuk diberikan fasilitas tarif impor rendah dalam skema generalized system of preferences (GSP).
(roy) Next Article Industri Farmasi AS Minta Fasilitas Impor ke RI Dicabut
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular