Kadin: AS Minta Perbaikan Akses Jasa & Investasi di Pasar RI

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
31 July 2018 11:04
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pekan lalu melakukan kunjungan kerja ke AS.
Foto: Kemendag
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita baru saja melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan Amerika Serikat dan perwakilan United States Trade Representative (USTR).

Pertemuan dengan dua pejabat AS itu di antaranya membahas soal fasilitas generalized system of preferences (GSP) dan pengecualian tarif besi baja dan aluminium asal RI.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Hubungan Internasional Shinta Kamdani mengatakan dirinya telah mendapat informasi seputar hasil pertemuan Mendag di Washington, AS, itu.

Dia menuturkan pertemuan antara otoritas perdagangan Indonesia dan AS itu berlangsung positif.

Adapun putusan akhir mengenai GSP sendiri baru akan diberikan sebelum akhir tahun ini.

"Tentu saja AS harus melihat apakah perbaikan akses pasar [bagi] produk jasa dan investasi [AS] yang disampaikan pihak Indonesia akan benar dijalankan," kata Shinta kepada CNBC Indonesia, Selasa (31/7/2018).

Shinta mengungkapkan bahwa pemerintah turut mengupayakan agar beberapa produk baru dapat dimasukkan ke dalam daftar penerima fasilitas GSP.


Adapun beberapa produk ekspor unggulan ke AS seperti tekstil sudah tidak bisa masuk ke dalam daftar penerima GSP karena dianggap sudah cukup kompetitif.

Kendati demikian, fokus pemerintah saat ini adalah memastikan bahwa Indonesia sendiri tetap dipertahankan sebagai penerima fasilitas GSP kategori A.

"Ya, betul mau diupayakan. Tapi menurut saya, yang penting sekarang prioritas Indonesia sebagai negara harus terus layak untuk mendapatkan fasilitas GSP. Kalau tidak, percuma saja mau minta tambahan produk juga," pungkasnya.
(ray) Next Article Trump Minta Data Center RI Diperbolehkan di Luar Negeri?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular