PLN Pasok Listrik 100% ke 5 Kilang, Pertamina Hemat Rp 2,7 T

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
03 August 2018 11:01
PLN pasok listrik 100% ke lima kilang Pertamina, bikin hemat perusahaan migas negara hingga Rp 2,7 triliun
Foto: CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty
Jakarta, CNBC Indonesia- PT PLN (Persero) meneken kerjasama dengan PT Pertamina (Persero) untuk menyediakan layanan kelistrikan dari pembangkit setrum negara. Sinergi ini diklaim dapat memberi penghematan hingga Rp 2,79 triliun per tahun.

Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara kedua perusahaan pelat merah, diwakili oleh Direktur Pengolahan Pertamina Budi Santoso Syarif dengan Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman, di Jakarta.



Kerja sama ini berbentuk penyediaan layanan kelistrikan dari pembangkit PLN untuk lima kilang Pertamina yaitu Refinery Unit (RU) II Dumai, RU III Plaju-Sungai Gerong, RU IV Cilacap, RU V Balikpapan, dan RU VI Balongan. Proyeksi kebutuhan total daya listrik yang akan digunakan kilang-kilang minyak itu sebesar 217 (Mega Volt Ampere) MVA dan selanjutnya dapat bertambah 104 MVA.

"Layanan kelistrikan PLN untuk kilang rencananya akan berlangsung dalam dua tahap dan akan menghasilkan penghematan biaya listrik untuk operasional pembangkit sekitar Rp 2,79 triliun per tahun," ujar Direktur Pengolahan Pertamina Budi Santoso Syarif kepada media saat dijumpai dalam acara penandatangan nota kesepahaman tersebut, di Jakarta, Jumat (3/2/2018).

Lebih lanjut, Budi mengatakan, kilang-kilang minyak tersebut membutuhkan pasokan listrik yang besar dan stabil. Jika total beban listrik di seluruh kilang dipasok oleh PLN, maka berpotensi menghasilkan penghematan di lingkungan kilang.

"Saat ini, Pertamina telah memanfaatkan listrik PLN walaupun sebatas untuk perumahan/apartemen dan perkantoran dengan tegangan menengah 20 kilo Volt (kV), untuk 3 kilang yaitu RU IV, RU V dan RU VI totalnya mencapai sebesar 15,7 MVA," imbuh Budi.

Sebagai langkah awal, Pertamina akan memberikan data terkait kebutuhan listrik bagi 5 kilang minyak. Sedangkan PLN akan mempelajari, mempersiapkan, dan menginformasikan layanan kelistrikan yang sifatnya khusus sesuai kebutuhan kilang tersebut.



Sementara itu, khusus RU V saat ini memasuki tahap konstruksi penyambungan dari PLN dengan kapasitas penyambungan 31,5 MVA dengan Tegangan Tinggi  150 kV untuk memasok beban kilang yang non kritikal seperti  Lube Oil Complex (LOC). 

Selain menghasilkan penghematan biaya penyediaan listrik, kerja sama ini juga akan memberikan manfaat tambahan bagi kilang Pertamina yakni, kebutuhan fuel oil yang dinilai akan menurun, karena fuel oil yang tadinya digunakan untuk menghasilkan listrik bisa diubah menjadi produk yang lebih valuable seperti solar. 



"Pertamina juga akan fokus pada operasional dan pemeliharaan Kilang, fleksibilitas pengaturan O/H steam boiler, dan dapat menurunkan Energy Intensitas Index (EII)," pungkas Budi.

Pertamina menilai, kapasitas terpasang listrik PLN saat ini cukup besar dan berlebih, sehingga dengan menggunakan listrik PLN keberlangsungan pasokan listrik bisa lebih terjamin. Dari sisi kualitas, listrik PLN juga lebih baik, khususnya untuk tegangan tinggi (150 kV).

Adapun, Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman menyatakan pihaknya siap memasok listrik berkualitas untuk kilang minyak Pertamina, baik dari sisi pembangkit maupun jaringan transmisinya.

PLN tengah membangun pembangkit dan jaringan transmisi melalui Program 35.000 Megawatt (MW). Hingga pertengahan 2018, progres pembangunan pembangkit 35.000 MW, secara keseluruhan telah terkontrak dan sudah ditandatangani perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) sebesar 32.295 MW.

"Kesiapan PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional menjadi pekerjaan utama perusahaan saat ini, dan kami akan berusaha untuk menyelesaikan PR kami tersebut," tandas Syofvi.




(gus) Next Article PLN & Pertamina Merapat ke Arab

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular