Kuasai Blok Rokan, Jonan: Pertamina Harus Kalahkan Petronas
Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
01 August 2018 12:10

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Pertamina (Persero) akan resmi mengelola blok Rokan, blok minyak tersubur di Indonesia, mulai 2021 mendatang. Dengan menguasai blok ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan berharap Pertamina bisa kalahkan Petronas di masa depan.
Jonan menjelaskan dengan berpindahnya blok Rokan dari tangan Chevron ke Pertamina, perusahaan migas milik negara ini nantinya akan mengelola 60% dari hulu migas di Indonesia.
"Saya berharap Pertamina akan lebih besar daripada Petronas. Sekarang, Petronas lebih besar dari Pertamina," kata Jonan, saat wawancara khusus bersama CNBC Indonesia dan detikcom di kantornya, Selasa (31/7/2018).
Berdasar data CNBC Indonesia, Pertamina dalam setahun terakhir mendapat 10 blok migas terminasi secara cuma- cuma dari pemerintah Indonesia. Cuma-cuma dalam arti tidak perlu mengeluarkan dana untuk membeli hak partisipasi, tapi masih perlu merogoh kantong untuk setor bonus tanda tangan dan investasi.
Dari sisi produksi, tambahan 10 blok terminasi ini diperkirakan akan mendongkrak kontribusi Pertamina ke produksi migas negara, dari saat ini berkisar 19,6% meningkat nyaris dua kali lipat menjadi 36%.
Dengan tambahan 2 WK (Wilayah Kerja), dalam 2-3 tahun akan jadi double capacity. Ini lompatan besar karena dalam dua tahun terakhir dapat tambahan yang dapat gandakan produksi Pertamina," kata Plt Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati hari Jumat (11/5/2018) ketika menerima Blok Jambi Merang dan Blok Raja/Pendopo.
Dengan capaian itu saja, sebenarnya Pertamina sudah menyalip kontribusi dua besar kontraktor di Indonesia saat ini, yakni CPI (27,3%) dan Exxonmobil Cepu Ltd. (26,8%). Apalagi dengan Pertamina berhasil mengakuisisi Blok Rokan, kontribusi Pertamina bagi produksi migas nasional benar-benar bisa mencapai lebih dari 60% sebagaimana disebut Menteri Jonan.
(gus/wed) Next Article Geser Chevron, Pertamina Bongkar Pipa-pipa Tua Blok Rokan
Jonan menjelaskan dengan berpindahnya blok Rokan dari tangan Chevron ke Pertamina, perusahaan migas milik negara ini nantinya akan mengelola 60% dari hulu migas di Indonesia.
Berdasar data CNBC Indonesia, Pertamina dalam setahun terakhir mendapat 10 blok migas terminasi secara cuma- cuma dari pemerintah Indonesia. Cuma-cuma dalam arti tidak perlu mengeluarkan dana untuk membeli hak partisipasi, tapi masih perlu merogoh kantong untuk setor bonus tanda tangan dan investasi.
Dari sisi produksi, tambahan 10 blok terminasi ini diperkirakan akan mendongkrak kontribusi Pertamina ke produksi migas negara, dari saat ini berkisar 19,6% meningkat nyaris dua kali lipat menjadi 36%.
Dengan tambahan 2 WK (Wilayah Kerja), dalam 2-3 tahun akan jadi double capacity. Ini lompatan besar karena dalam dua tahun terakhir dapat tambahan yang dapat gandakan produksi Pertamina," kata Plt Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati hari Jumat (11/5/2018) ketika menerima Blok Jambi Merang dan Blok Raja/Pendopo.
![]() |
Dengan capaian itu saja, sebenarnya Pertamina sudah menyalip kontribusi dua besar kontraktor di Indonesia saat ini, yakni CPI (27,3%) dan Exxonmobil Cepu Ltd. (26,8%). Apalagi dengan Pertamina berhasil mengakuisisi Blok Rokan, kontribusi Pertamina bagi produksi migas nasional benar-benar bisa mencapai lebih dari 60% sebagaimana disebut Menteri Jonan.
(gus/wed) Next Article Geser Chevron, Pertamina Bongkar Pipa-pipa Tua Blok Rokan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular