
Visa dan Master Gandeng Perusahaan Lokal untuk Tetap Eksis
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
30 July 2018 18:53

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Rintis Sejahtera, pemilik jaringan ATM Prima dan PT Artajasa Pembayaran Elektronis (ATM Bersama) tengah melakukan pembicaraan bersama Visa dan MasterCard. Penjajakan kerjasama tersebut sedang mendapat persetujuan dari Bank Indonesia (BI).
"Untuk Visa dan MasterCard sampai saat ini baru penjajakan kerjasama, untuk kerjasama ini perlu masukan untuk detail materi dan persetujuan kerjasama dari Bank Indonesia," ujar Direktur Bisnis Artajasa Anthoni Morris kepada CNBC Indonesia, Senin (30/7/2018).
Anthoni menjelaskan, bentuk kerjasama yang bisa dilakukan dengan Visa atau MasterCard adalah pemrosesan transaksi kartu debit di dalam negeri. Pasalnya, tidak semua kartu debit akan menggunakan logo GPN.
"Bentuk kerjasama yang dijajaki adalah transaksi kartu debit berlogo prinsipal luar negeri yang harus di-routing malalui lembaga switching GPN. Karena untuk yang berlogo Visa dan Mastercard tetap seperti yang ada tetapi bank harus menerbitkan kartu berlogo GPN bila nasabah tidak ada kebutuhan bertransaksi di luar negeri," kata dia.
Lebih lanjut, Executive Vice President Marketing Rintis Sejahtera Hermawan Tjandra menjelaskan, sejauh ini prinsipal asing, yakni Visa atau MasterCard belum menjalin kerjasama dengan pihak Rintis Sejahtera. Namun demikian, kedua pihak tersebut pernah berencana menjalin kerjasama dengan Visa atau MasterCard.
"Pernah, (tapi) belum tahu kerjasamanya," ujar dia.
Padahal menurut Hermawan, dengan adanya GPN, perusahaan-perusahaan yang terlibat di dalamnya bisa melakukan banyak partisipasi, yakni dalam bentuk sinergi dan kolaborasi. "Kami melihat dalam konteks tersebut GPN membuka banyak peluang untuk kerja sama dalam koridor mencapai tujuan bersama tersebut," ucap dia.
(dru) Next Article GPN Disebut Biang Kerok Evaluasi GSP AS, BI Buka Suara
"Untuk Visa dan MasterCard sampai saat ini baru penjajakan kerjasama, untuk kerjasama ini perlu masukan untuk detail materi dan persetujuan kerjasama dari Bank Indonesia," ujar Direktur Bisnis Artajasa Anthoni Morris kepada CNBC Indonesia, Senin (30/7/2018).
Anthoni menjelaskan, bentuk kerjasama yang bisa dilakukan dengan Visa atau MasterCard adalah pemrosesan transaksi kartu debit di dalam negeri. Pasalnya, tidak semua kartu debit akan menggunakan logo GPN.
Lebih lanjut, Executive Vice President Marketing Rintis Sejahtera Hermawan Tjandra menjelaskan, sejauh ini prinsipal asing, yakni Visa atau MasterCard belum menjalin kerjasama dengan pihak Rintis Sejahtera. Namun demikian, kedua pihak tersebut pernah berencana menjalin kerjasama dengan Visa atau MasterCard.
"Pernah, (tapi) belum tahu kerjasamanya," ujar dia.
Padahal menurut Hermawan, dengan adanya GPN, perusahaan-perusahaan yang terlibat di dalamnya bisa melakukan banyak partisipasi, yakni dalam bentuk sinergi dan kolaborasi. "Kami melihat dalam konteks tersebut GPN membuka banyak peluang untuk kerja sama dalam koridor mencapai tujuan bersama tersebut," ucap dia.
(dru) Next Article GPN Disebut Biang Kerok Evaluasi GSP AS, BI Buka Suara
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular