
Konsorsium Jepang-RI Menang Proyek Pelabuhan Patimban Rp 6 T
Exist In Exist, CNBC Indonesia
27 July 2018 19:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan telah melakukan lelang kontraktor untuk pembangunan Pelabuhan Patimban fase 1 paket 1, 2, dan 3 dengan total nilai Rp 8,99 triliun yang berasal dari pinjaman.
Dari tiga paket tersebut, pekerjaan fase 1 paket 1 senilai Rp 6 triliun yaitu pembangunan terminal kendaraan (car terminal) dan Ro-Ro senilai Rp 6 triliun dimenangi oleh konsorsiun dari lima perusahaan dari dalam dan luar negeri, yaitu Penta Ocean, TOA, Rinkai, PT Wijaya Karya (WIKA) dan PT PP.
"Kita harapkan awal bulan depan bisa mulai konstruksi dan bisa dikerjakan dalam beberapa bulan dan Insya Allah awal tahun depan kita bisa mengoperasikan kegiatan di Pelabuhan Patimban dengan pertama kali mengoperasikan car terminal dan Ro-Ro," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam acara penandatanganan kontrak pembangunan di Kementerian Perhubungan, Jumat (27/07/2018).
Selain pembangunan paket 1, kontrak pembangunan pelabuhan fase ini juga terdiri dari paket 2 senilai Rp 1,8 triliun, paket 3 senilai Rp 575 miliar, dan paket konsultan senilai Rp 400 miliar. Secara keseluruhan, pembangunan fase 1 ini ditargetkan dapat selesai pada 2020.
Budi mengatakan pada awal pengoperasian paket 1, terminal kendaraan dan Ro-Ro ini ditargetkan dapat menampung kapasitas hingga 1 juta TEUs. Namun, lanjutnya, kapasitas ini akan bertambah hingga 7,5 juta TEUs saat pelabuhan beroperasi penuh pada 2027.
"Pertama kita akan bangun 1 Juta TEUs. Patimban ini direncanakan akan melayani 3,5 juta TEUs dan meningkat jadi 5,5 juta TEUs, bahkan hingga 7,5 juta TEUs," tuturnya. Artinya Patimban akan sama besar dengan Tanjung Priok dan distribusi barang khususnya di Indonesia bagian tengah bisa lebih lancar," paparnya.
Sebagai informasi, secara keseluruh pembangunan Pelabuhan Patimban ini terbagi menjadi dua fase dengan 10 paket pekerjaan dan dibiayai oleh pinjaman dari The Japan International Cooperation Agency (JICA).
Adapun Kementerian Perhubungan menargetkan pelelangan operator Pelabuhan Patimban dapat dilakukan pada September 2018.
(ray) Next Article Ada Jepang di Patimban, Luhut Mau Adu dengan Tanjung Priok
Dari tiga paket tersebut, pekerjaan fase 1 paket 1 senilai Rp 6 triliun yaitu pembangunan terminal kendaraan (car terminal) dan Ro-Ro senilai Rp 6 triliun dimenangi oleh konsorsiun dari lima perusahaan dari dalam dan luar negeri, yaitu Penta Ocean, TOA, Rinkai, PT Wijaya Karya (WIKA) dan PT PP.
"Kita harapkan awal bulan depan bisa mulai konstruksi dan bisa dikerjakan dalam beberapa bulan dan Insya Allah awal tahun depan kita bisa mengoperasikan kegiatan di Pelabuhan Patimban dengan pertama kali mengoperasikan car terminal dan Ro-Ro," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam acara penandatanganan kontrak pembangunan di Kementerian Perhubungan, Jumat (27/07/2018).
Selain pembangunan paket 1, kontrak pembangunan pelabuhan fase ini juga terdiri dari paket 2 senilai Rp 1,8 triliun, paket 3 senilai Rp 575 miliar, dan paket konsultan senilai Rp 400 miliar. Secara keseluruhan, pembangunan fase 1 ini ditargetkan dapat selesai pada 2020.
Budi mengatakan pada awal pengoperasian paket 1, terminal kendaraan dan Ro-Ro ini ditargetkan dapat menampung kapasitas hingga 1 juta TEUs. Namun, lanjutnya, kapasitas ini akan bertambah hingga 7,5 juta TEUs saat pelabuhan beroperasi penuh pada 2027.
"Pertama kita akan bangun 1 Juta TEUs. Patimban ini direncanakan akan melayani 3,5 juta TEUs dan meningkat jadi 5,5 juta TEUs, bahkan hingga 7,5 juta TEUs," tuturnya. Artinya Patimban akan sama besar dengan Tanjung Priok dan distribusi barang khususnya di Indonesia bagian tengah bisa lebih lancar," paparnya.
Sebagai informasi, secara keseluruh pembangunan Pelabuhan Patimban ini terbagi menjadi dua fase dengan 10 paket pekerjaan dan dibiayai oleh pinjaman dari The Japan International Cooperation Agency (JICA).
Adapun Kementerian Perhubungan menargetkan pelelangan operator Pelabuhan Patimban dapat dilakukan pada September 2018.
(ray) Next Article Ada Jepang di Patimban, Luhut Mau Adu dengan Tanjung Priok
Most Popular