
Patimban akan Jadi Pelabuhan Kendaraan Terbesar di Indonesia
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
09 July 2018 12:00

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) akan menambah luas area Pelabuhan Patimban Subang Jawa Barat menjadi 89,5 hektar dari luas sebelumnya 31 hektare.
Perseroan menargetkan pada 2022 kapasitas bisnis jasa pelayanan terminal kendaraan di pelabuhan tersebut meningkat menjadi 2,1 juta kendaraan dari sebelumnya 700 ribu kendaraan per tahun.
"Jadi kalau terakhir kami kapasitasnya masih 500 ribu kendaraan jadi kapasitas masih luas. Jadi pada 2023 mendatang atau lima tahun kedepan ekspansi kami jadi perusahaan pengelola terminal komersial pelabuhan terbesar ke lima di dunia," ujar Chiefy Adi, President Director IPCC di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (9/7/18).
Dari pengembangan lahan di pelabuhan terminal tersebut, perseroan menganggarkan dana sebesar Rp 500 miliar di luar aset penyediaan lahan yang dimiliki oleh induk usahanya yaitu PT Pelindo II.
Dana tersebut akan diperoleh perseroan melalui hasil penawaran umum perdana sahamnya (initial public offering/IPO) yang dilakukan pada hari ini. "Karena lahan itu kan sewa kepada induk kami, jadi kami cuman ada perbaikan-perbakan minor dan perbaikan lahan. Jadi nanti Patimban itu melalui konsorsium Jepang 49% sedangkan 51% nya dari investor lokal," tambah Chiefy.
Namun, pihaknya memastikan bahwa sisa kepemilikan operasi di Pelabuhan Patimban tersebut bukan berasal dari pihak swasta yang bertindak sebagai kompetitor induk usaha.
Sebelumnya, perseroan memperoleh dana sesuai target yaitu sebesar Rp 835 miliar dari aksi korporasi ini. Perusahaan melepas 509,14 juta atau 28% jumlah sahamnya ke publik.
Nantinya sekitar 50% dana tersbeut akan digunakan perseroan untuk pengembangan usaha meliputi pengembangan terminal dan perluasa lahan. Sisanya 25% dana digunakan untuk perpanjangan kontrak sewa lahan jangka panjang dan 25% lainnya untuk modal kerja perseroan.
(hps) Next Article Aset Capai Rp101 T, Intip Perayaan Digital 51 Tahun Bank Mega
Perseroan menargetkan pada 2022 kapasitas bisnis jasa pelayanan terminal kendaraan di pelabuhan tersebut meningkat menjadi 2,1 juta kendaraan dari sebelumnya 700 ribu kendaraan per tahun.
"Jadi kalau terakhir kami kapasitasnya masih 500 ribu kendaraan jadi kapasitas masih luas. Jadi pada 2023 mendatang atau lima tahun kedepan ekspansi kami jadi perusahaan pengelola terminal komersial pelabuhan terbesar ke lima di dunia," ujar Chiefy Adi, President Director IPCC di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (9/7/18).
Dana tersebut akan diperoleh perseroan melalui hasil penawaran umum perdana sahamnya (initial public offering/IPO) yang dilakukan pada hari ini. "Karena lahan itu kan sewa kepada induk kami, jadi kami cuman ada perbaikan-perbakan minor dan perbaikan lahan. Jadi nanti Patimban itu melalui konsorsium Jepang 49% sedangkan 51% nya dari investor lokal," tambah Chiefy.
Namun, pihaknya memastikan bahwa sisa kepemilikan operasi di Pelabuhan Patimban tersebut bukan berasal dari pihak swasta yang bertindak sebagai kompetitor induk usaha.
Sebelumnya, perseroan memperoleh dana sesuai target yaitu sebesar Rp 835 miliar dari aksi korporasi ini. Perusahaan melepas 509,14 juta atau 28% jumlah sahamnya ke publik.
Nantinya sekitar 50% dana tersbeut akan digunakan perseroan untuk pengembangan usaha meliputi pengembangan terminal dan perluasa lahan. Sisanya 25% dana digunakan untuk perpanjangan kontrak sewa lahan jangka panjang dan 25% lainnya untuk modal kerja perseroan.
(hps) Next Article Aset Capai Rp101 T, Intip Perayaan Digital 51 Tahun Bank Mega
Most Popular