
Internasional
Perang Dagang, Pertumbuhan Bisnis Uni Eropa Melambat
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
24 July 2018 17:56

London, CNBC Indonesia - Pertumbuhan dunia usaha Uni Eropa (UE) bulan ini melambat lebih dari yang diperkirakan akibat kekhawatiran atas perang dagang dengan Amerika Serikat (AS) dan ekspansi global yang lebih lemah telah mengurangi optimisme, menurut hasil survei yang diumumkan hari Selasa (24/7/2018).
Tetapi pertumbuhan bisnis tetap kuat, dan karena disertai dengan kenaikan harga, maka survei ini sepertinya tidak akan terlalu mengkhawatirkan para pembuat kebijakan di Bank Sentral Eropa (ECB) saat mereka ingin keluar dari kebijakan moneter ultra-longgar mereka.
Purchasing Managers' Index (PMI) dari IHS Markit untuk zona euro, yang dilihat sebagai panduan yang baik untuk kesehatan ekonomi, turun pada bulan Juli menjadi 54,3 dari 54,9 di bulan Juni. Angka itu di bawah semua perkiraan dalam jajak pendapat Reuters di mana mediannya adalah 54,8.
Dilansir dari Reuters, angka berapa pun di atas 50 mengindikasikan pertumbuhan.
"Anda masih memiliki laju pertumbuhan yang lumayan. (Tapi) sepertinya tingkat pertumbuhan akan terus melambat karena setiap indeks yang Anda lihat memberi kesan melemahnya pertumbuhan," kata Chris Williamson, kepala ekonom bisnis di IHS Markit.
Indeks output masa depan turun menjadi 63,0 dari 63,4, terendah sejak akhir 2016.
"Pada bulan Juli kami telah melihat peningkatan besar dalam jumlah perusahaan yang melaporkan kekhawatirannya tentang pertumbuhan ekonomi global dan dampak perang dagang yang meningkat."
Amerika Serikat telah memberlakukan tarif impor bagi China, juga mengancam akan menerapkan lebih banyak bea masuk lagi. Presiden AS Donald Trump juga telah menyebut Uni Eropa sebagai musuh dagangnya.
Salah satu indeks PMI yang mencakup industri layanan blok itu turun menjadi 54,4 dari 55,2 bulan Juni, meleset dari ekspektasi yang memperkirakan penurunan akan menjadi 55,0.
Selain itu pertumbuhan bisnis baru berada di salah satu tingkat terlemahnya sejak awal tahun lalu. Sub-indeks ini jatuh ke 53,7 dari 54,9.
Namun, produsen memiliki bulan Juli yang lebih baik dari yang diperkirakan. PMI pabrik naik menjadi 55,1 dari 54,9, mengalahkan perkiraan 54,6.
Indeks yang mengukur output, yang dimasukkan ke dalam komposit PMI, tetap stabil pada 54,2.
Tapi pabrik memperlambat pembelian bahan baku. Angka indeks pembelian jatuh ke 53.0 dari 53.3, terendah sejak September 2016.
(prm) Next Article Kapan Bumi Bisa Tenang! Kali Ini AS vs Eropa
Tetapi pertumbuhan bisnis tetap kuat, dan karena disertai dengan kenaikan harga, maka survei ini sepertinya tidak akan terlalu mengkhawatirkan para pembuat kebijakan di Bank Sentral Eropa (ECB) saat mereka ingin keluar dari kebijakan moneter ultra-longgar mereka.
Purchasing Managers' Index (PMI) dari IHS Markit untuk zona euro, yang dilihat sebagai panduan yang baik untuk kesehatan ekonomi, turun pada bulan Juli menjadi 54,3 dari 54,9 di bulan Juni. Angka itu di bawah semua perkiraan dalam jajak pendapat Reuters di mana mediannya adalah 54,8.
"Anda masih memiliki laju pertumbuhan yang lumayan. (Tapi) sepertinya tingkat pertumbuhan akan terus melambat karena setiap indeks yang Anda lihat memberi kesan melemahnya pertumbuhan," kata Chris Williamson, kepala ekonom bisnis di IHS Markit.
Indeks output masa depan turun menjadi 63,0 dari 63,4, terendah sejak akhir 2016.
"Pada bulan Juli kami telah melihat peningkatan besar dalam jumlah perusahaan yang melaporkan kekhawatirannya tentang pertumbuhan ekonomi global dan dampak perang dagang yang meningkat."
Amerika Serikat telah memberlakukan tarif impor bagi China, juga mengancam akan menerapkan lebih banyak bea masuk lagi. Presiden AS Donald Trump juga telah menyebut Uni Eropa sebagai musuh dagangnya.
Salah satu indeks PMI yang mencakup industri layanan blok itu turun menjadi 54,4 dari 55,2 bulan Juni, meleset dari ekspektasi yang memperkirakan penurunan akan menjadi 55,0.
Selain itu pertumbuhan bisnis baru berada di salah satu tingkat terlemahnya sejak awal tahun lalu. Sub-indeks ini jatuh ke 53,7 dari 54,9.
Namun, produsen memiliki bulan Juli yang lebih baik dari yang diperkirakan. PMI pabrik naik menjadi 55,1 dari 54,9, mengalahkan perkiraan 54,6.
Indeks yang mengukur output, yang dimasukkan ke dalam komposit PMI, tetap stabil pada 54,2.
Tapi pabrik memperlambat pembelian bahan baku. Angka indeks pembelian jatuh ke 53.0 dari 53.3, terendah sejak September 2016.
(prm) Next Article Kapan Bumi Bisa Tenang! Kali Ini AS vs Eropa
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular