
Dari Data Terbaru Ini Eropa Tak Baik-Baik Saja di 2024, Berani Baca?

Jakarta, CNBC Indonesia - Uni Eropa (UE) tak baik-baik saja. Komisi Eropa, bahkan memangkas perkiraan pertumbuhan dan inflasi untuk zona euro pada tahun 2024, Kamis (15/2/2024).
Meski inflasi diprediksi turun 2,7% namun pertumbuhan bakal lamban. Diyakini kawasan dengan mata uang tunggal itu, hanya akan tumbuh 0,8%.
Ketegangan geopolitik menjadi penyebab. Ini meningkatnya ketidakpastian bagi perekonomian.
Bank sentral, ECB, diyakini akan memangkas suku bunga karena pelemahan ekonomi ini dan melambatnya harga konsumen. Padahal saat ini, ECB mempertahankan suku bunga tetap stabil.
"Setelah berhasil menghindari resesi teknis pada paruh kedua tahun lalu, prospek perekonomian UE pada kuartal pertama tahun 2024 tetap lemah," kata komisaris ekonomi UE, Paolo Gentiloni, kepada wartawan di Brussels, dikutip AFP.
Dikatakannya Eropa memiliki kinerja buruk dibandingkan negara-negara lain di dunia. Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) misalnya, dalam setahun penuh, meningkat menjadi 2,5% pada tahun lalu.
"Konsumen AS mendapat manfaat dari stimulus pandemi yang lebih besar dibandingkan di Eropa, dan menambahkan bahwa blok tersebut juga terpukul lebih parah akibat dampak perang di Ukraina terhadap harga energi," tambahnya.
"UE berkinerja lebih buruk dari AS pada tahun 2023 dan akan melakukan hal yang sama lagi tahun ini," ujarnya seraya menyebut kejutan dalam pertumbuhan ekonomi China dan kebijakan suku bunga yang lebih tinggi di AS dapat memperburuk kondisi keuangan global.
Kawasan juga telah terbebani oleh perekonomian terbesar di kawasan ini, Jerman. Pertumbuhan ekonomi Jerman, diprediksi hanya sebesar 0,3% pada tahun 2024, turun dari prediksi musim gugur sebesar 0,8%.
"Konsumsi swasta menderita akibat hilangnya daya beli. Aktivitas di sektor konstruksi dan energi intensif terhambat oleh kenaikan biaya yang tinggi dan kekurangan tenaga kerja," kata Gentiloni meski memperkirakan perekonomian akan tumbuh sebesar 1,2% tahun 2025.
Perancis, negara dengan perekonomian terbesar kedua di UE, diyakini akan memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan Jerman. Namun komisi tersebut juga memangkas perkiraan pertumbuhan Perancis menjadi 0,9% dari 1,2%.
Di 2025, perekonomian Perancis hanya akan tumbuh 1,3%. Ini turun dari 1,4% dari prediksi pertumbuhan sebelumnya.
Secara keseluruhan Brussels memperkirakan pertumbuhan akan mencapai 1,5% tahun depan. Ini merujuk pasar tenaga kerja yang kuat, berkurangnya inflasi, kenaikan upah, dan perkiraan pelonggaran kondisi kredit secara bertahap, sebagai faktor-faktor yang mungkin mendukung pertumbuhan.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sayap Kanan Menggila di Pemilu Uni Eropa, Bikin Pening Banyak Pemimpin