
Internasional
Mesut Ozil, Pahlawan Jerman yang Terbuang Karena Isu Erdogan
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
23 July 2018 19:36

Lahir dan besar di Gelsenkirchen, Ozil telah mencetak 23 gol dan membuat 40 asist dalam 92 penampilannya dengan Tim Panser. Ia adalah generasi ketiga dari keluarga Jerman-Turki dan merupakan salah seorang dari tiga juta orang Turki yang berasal dari Jerman.
DFB sejauh ini masih diam seribu bahasa.
Reaksi pertama dari mantan rekan satu timnya datang dari bek Bayern Munchen, Jerome Boateng, yang menulis di Twitter dengan bahasa Turki yang berarti saudara laki-laki: "Sebuah kesenangan bagi saya, Abi."
Mantan ketua DFB Theo Zwansiger memperingatkan bahwa bencana itu adalah "gangguan serius terhadap upaya integrasi negara kita yang lebih jauh dari sekadar sepakbola."
Bagi harian Tagesspiegel, keseluruhan skandal itu adalah batas tipis antara olahraga, politik, dan masyarakat.
Harian itu juga menyebut pendapat Ozil bahwa fotonya dengan Erdogan tidak bermuatan politik adalah pemikiran yang naif dan bahwa kegagalannya itu telah menemui konsekuensinya.
"Pada akhirnya Ozil tidak gagal karena Grindel namun karena mood panas dan populis di Jerman saat ini," tulisnya.
"Bahaya ada karena banyak dari mereka yang juga memiliki akar keluarga di negara atau budaya lain dapat memahami mood Ozil. Dan ini perlu segera ditepis dengan tegas. Karena ada lebih banyak yang dipertaruhkan dari sekadar masa depan tim nasional sepakbola Jerman." (ray)
DFB sejauh ini masih diam seribu bahasa.
Reaksi pertama dari mantan rekan satu timnya datang dari bek Bayern Munchen, Jerome Boateng, yang menulis di Twitter dengan bahasa Turki yang berarti saudara laki-laki: "Sebuah kesenangan bagi saya, Abi."
Bagi harian Tagesspiegel, keseluruhan skandal itu adalah batas tipis antara olahraga, politik, dan masyarakat.
Harian itu juga menyebut pendapat Ozil bahwa fotonya dengan Erdogan tidak bermuatan politik adalah pemikiran yang naif dan bahwa kegagalannya itu telah menemui konsekuensinya.
"Pada akhirnya Ozil tidak gagal karena Grindel namun karena mood panas dan populis di Jerman saat ini," tulisnya.
"Bahaya ada karena banyak dari mereka yang juga memiliki akar keluarga di negara atau budaya lain dapat memahami mood Ozil. Dan ini perlu segera ditepis dengan tegas. Karena ada lebih banyak yang dipertaruhkan dari sekadar masa depan tim nasional sepakbola Jerman." (ray)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular